Apalagi di dalam komputer terdapat bukti-bukti mereka menagih dengan ancaman kepada para nasabah.
“Cara-cara penagihannya di situ ada pornografi, ada pengancaman dan kemudian akan kita kembangkan terkait juga akses dari mana mereka mendapat nomor telepon di ponsel nasabah,” ujar Auliansyah.
Sebagian karyawan diketahui bekerja dengan sistem work from home (WFH) sehingga saat penggerebekan kantor sepi.
Padahal total ada 78 karyawan di kantor pinjol ilegal tersebut.
“Jadi mereka melakukan pekerjaan di rumah masing-masing dan fasilitasnya disiapkan manajemen, seperti modem dan lainnya,” urainya.
Menurut Auliansyah, diduga manajemen pinjol ilegal ini sengaja memberlakukan WFH karena merasa terancam aksi polisi yang belakangan gencar menggerebek praktik pinjol ilegal.
"Jadi menurut saya karena kemarin kita melakukan penggerebekan di beberapa tempat, makanya mereka memutuskan untuk WFH," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Lagi, Kantor Pinjol Ilegal Modus Ancam Dengan Konten Pornografi Digerebek, Kali Ini di Kelapa Gading
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Aksinya Kelewat Meresahkan, Karyawan Pinjol Ilegal di Kelapa Gading yang WFH Tetap Dipanggil Polisi
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Garang saat Intimidasi Debitur, Karyawan Pinjol Ilegal di Kelapa Gading Gemetar saat Digrebek