“Tidak saja di Jakarta, daerah endemi malaria seperti Purworejo juga alokasi anggaran untuk pencegahan secara represif masih sangat minim,” imbuhnya.
Ia berharap, pemerintah jangan hanya fokus pada penanganan kasus Covid-19 dan abai terhadap kasus DBD dan malaria.
Sebab, kasus tersebut juga banyak memakan korban jiwa di Indonesia.
Di tempat yang sama Edi Prastyo SKM ,Kasi Kesling Sudinkes Jakarta Timur mengapresiasi kegiatan pengasapan yang dilakukan oleh PT Turacon Wirasta dan ASPPHAMI DKI Jakarta.
Sebab, kegiatan tersebut baik untuk pencegahan DBD di lingkungan CBS, Jakarta Timur.
"Kami apresiasi fogging yang dilakukan di wilayah CBS ini," katanya.