Usai mendapat motor Vespa milik sang kakak, Sigit pun pulang.
Sekira pukul 23.30 WIB, Sigit meminta izin kepada Rahmawati untuk mengisi bensin ke SPBU yang letaknya tak jauh dari Halte Transjakarta Ujung Menteng.
"Izin keluar rumah karena mau isi bensin, takutnya kalau kalau ngisi pagi malah kena macet, dia izin jam 23.30 WIB," jelas Rahmawati.
Baca juga: Penjambret yang Tewaskan ABG di Depok Tertangkap, HP Korban Dijambret saat Asyik Main Game Online
Baca juga: Ritual Celana Dalam Buang Sial di Gunung Sanggabuana Karawang, Kades, MUI, Dinas Pariwisata Bersuara
Rahmawati yang sebelumnya sudah tertidur, terbangun pada 03.00 WIB.
"Pukul 03.00 WIB kok belum pulang, saat itu saya sedang merapikan baju almarhum yang sering dipakai untuk kerja. Kebetulan belum disetrika pakaiannya buat kerja pagi, berangkatnya pukul 05.00 WIB," sambungnya.
Rahmawati terus berupaya menghubungi Sigit melalui pesan WhatsApp (WA), namun pesan itu hanya tercentang satu atau tidak terkirim.
Tak berselang lama dari pesan WA yang ia kirim ke Sigit, sejumlah teman korban menghampiri Rahmawati di rumahnya.
"Nggak lama saya WhatsApp, istri temannya datang ke rumah dan bilang 'kak Sigit dibegal di Ujung Menteng'. Terus saya minta nomer temannya yang ada di rumah sakit," sambung Rahmawati.
Sekira pukul 04.00 WIB, Rahmawati telah sampai di RS Ananda.
Di rumah sakit itu Rahmawati bertemu dengan mertua, kakak, serta kerabat Sigit.
Diketahui kala itu Sigit sudah dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.
Kata dia, jenazah Sigit mengalami luka di bagian pangkal lengan dan di bawah ketiak bagian kiri.
Baca juga: Wagub DKI Bersyukur Harga PCR Turun Karena Bisa Percepat Penurunan Penyebaran Covid-19
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, Sigit meninggal dunia lantaran kehabisan darah karena menderita luka bacok yang cukup dalam.
Selepas itu, jenazah Sigit langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna keperluan visum.