News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perjalanan Hidup Pasukan Oranye Sukses Raih Cumlaude: Tinggal di Panti dan Ogah Susahkan Orangtua

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Rizki Hidayat (25), personel Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Rizki menuturkan seiring berjalannya waktu rasa malu bekerja sebagai PPSU hilang, berganti dengan rasa bangga bisa menjaga lingkungan permukiman sekaligus menolong orang lain.

Selama tiga tahun awal Rizki bertugas di lapangan membersihkan permukiman warga, memotong batang pohon yang rawan tumbang dilakoni, hingga dia dipindah tugas ke bagian administrasi.

"Saya bisa katakan PPSU di tahun pertama dan kedua sebagai itu seperti membobol hutan Jakarta. Karena waktu itu kan belum ada PPSU, ketika ada bersih. Di tahun ketiga dan seterusnya itu menjaga," lanjut Rizki.

Di tengah kesibukannya bekerja sebagai PPSU Rizki akhirnya memutuskan melanjutkan pendidikan kuliah, dia memilih jurusan Teknik Informatika di Universitas Nusa Mandiri.

Pilihan jurusan Teknik Informatika itu bukan karena dia pernah bekerja sebagai operator Warnet, melainkan karena yakin bidang tersebut memiliki prospek masa depan cerah.

"Kepikiran milih jurusan itu baru pas daftar saja. Komputer enggak ada matinya, karena komputer akan terus berkembang. lmu-ilmu di bidang komputer terus berkembang dan akan kepakai," sambung dia.

Rizki mengakui membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah bukan hal mudah karena memiliki jam kerja dari pukul 07.00-15.00 WIB, sementara kuliah dari pukul 16.30-21.30 WIB.

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat menghadiri syukuran wisuda S-1 Muhammad Rizki Hidayat yang meraih predikat cumlaude di Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (20/11/2021) (TribunJakarta/Bima Putra)

Demi meraih nilai yang dapat membahagiakan sang ibu dia kerap harus belajar hingga dini hari, bahkan subuh, semua hal itu dilakoninya selama empat tahun kuliah.

"Biaya kuliah per semester itu Rp 2,5 juta, itu di luar biaya lainnya. Kalau gaji PPSU itu kan mengikuti UMR per tahun. Kalau pakai logika ya enggak cukup (menyisihkan gaji bayar kuliah), tapi ada saja jalannya," kata Rizki.

Perihal tugas akhir, Rizki memilih membuat aplikasi E-Gigi yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit gigi agar seseorang dapat mengetahui jenis pengobatan tepat.

Dalam merancang aplikasi ini dia sempat terkendala spesifikasi laptop-nya dan mencari tiga dokter gigi sebagai landasan diagnosa aplikasi, namun seluruh kendala dapat teratasi.

"Kenapa temannya gigi, karena memang gigi saya begini (masalah struktur). Karena skripsi itu kan menemukan masalah dulu. Sempat kesulitan karena awal pandemi Covid-19 dan butuh berkali-kali konsultasi," ujarnya.

Baca juga: Ranjau Paku dan Logam Tajam Ditemukan PPSU dan Satpol PP Saat Menyisir Jalan Kolonel Sugiono

Keinginan Rizki untuk sukses tidak berhenti pada capaian gelar S-1 dengan predikat cumlaude, dia masih ingin meraih prestasi lain sambil tetap mengabdi sebagai anggota PPSU.

Kepada anak muda seusainya, dia berpesan agar tidak malu dengan pekerjaan apapun yang dilakoni selama halal dan sebisa mungkin tidak membebani orang di sekitar.

"Jangan mengharapkan orang lain dahulu, kalau sudah enggak mampu baru minta bantuan orang lain. Karena kita masih punya Tuhan," tuturnya.

Artikel ini sudah pernah tayang di TribunJakarta.com dengan judul  Cerita Anggota PPSU Cipinang Muara Raih S-1 dengan Predikat Cumlaude

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini