“Nggak ada yang tertolong. Semuanya isi rumah terbalik, kayak perahu, rusak semua,” ungkapnya.
Semua barang-barang berharga milik Purwaningrum rusak diterpa banjir rob.
Kasur, kulkas, hingga televisi tak ada yang terselamatkan.
Air begitu cepat dan deras mengalir, sementara Purwaningrum dan keluarganya kalah cepat dalam menyelamatkan barang-barang.
Ketika aliran air banjir sudah berhenti, tersisa genangan yang berdiam dalam rumahnya.
Hingga larut malam kemarin, juga sampai siang ini, air susah keluar, sementara Purwaningrum harus tetap beristirahat dalam rumahnya.
Alhasil, ia harus tidur di atas kursi yang di kaki-kakinya terendam air.
Baca juga: Becak Motor Hangus Terbakar di Pondok Indah, Diduga Korsleting hingga Menyambar Tangki Bensin
“Jadi saya sama suami tidur di ruang tamu, di bangku. Itu juga kursinya bawahnya terendem air kan,” kata Purwaningrum.
“Palingan anak saya saja diungsikan ke rumah saudara deket sini,” sambung dia.
Purwaningrum sendiri enggan mengungsi demi tetap bisa menjaga rumahnya yang sudah ditinggali selama 7 tahun terakhir.
Lagi pula, ia enggan menghabiskan tenaga berpindah ke lain tempat sementara dirinya sudah terlalu lelah membersihkan rumahnya yang diterjang rob.
“Tetap di sini, sudah capek juga sih. Saya tinggal di sini sudah 7 tahun. Selama 7 tahun baru kena besar tuh dua kali,” katanya.
Banjir rob yang merendam kawasan Jalan Lodan Dalam merupakan imbas air laut pasang maksimum dari kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Baca juga: Pemprov DKI Terus Tambah Titik Drainase Vertikal di Daerah Rawan Genangan dan Banjir