Ade mengatakan bahwa di lokasi acara sudah terlanjur dipasang panggung, lampu-lampu dan lain-lain.
Bahkan massa peserta acara itu pun sudah ramai berdatangan berkumpul sejak sore di lokasi beberapa jam sebelum acara digelar.
Kemudian akhirnya diputuskan bahwa acara dzikir ini tidak dibubarkan demi menjaga kondusifitas.
"Akhirnya kita komunikasi untuk bagaimana supaya itu tidak banyak orang yang hadir dan tertib," kata Ade.
Pembatasan jumlah massa acara dzikir ini dilakukan oleh barisan aparat gabungan dengan cara memblokade gerbang masuk agar massa yang sudah ada di dalam area acara tidak membludak.
Namun untuk beberapa orang tertentu seperti tokoh-tokoh tetap diperbolehkan masuk ke lokasi acara meski gerbang sudah diblokade.
Baca juga: Geger Pemkot Bekasi Belanja Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar, Wali Kota Angkat Bicara
Selain itu, lamanya durasi acara juga dipercepat dari yang biasanya sampai pukul 02.00 WIB bahkan subuh, kali ini disepakati sampai pukul 22.00 WIB.
"Jadi daripada tidak kondusif ketika kita bubarkan karena memang sudah banyak massa di sana, akhirnya kita minta untuk meminimalisir waktu. Kita minta ke panitia prokes tetap dijalankan secara ketat, jam 22.00 WIB harus sudah selesai," kata Ade.
Selama berlangsung, kata Ade, kegiatan tersebut juga terus dipantau.
"Daripada tidak terarah karena kita biarkan akhirnya melanggar prokes. Akhirnya saya dengan Pak Kapolres, Pak Dandim turun ke sana untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Kita pantau kegiatan tersebut," ungkapnya.
Detik-detik Ricuh Acara Puncak Berdzikir X di Masjid Atta'Awun Bogor, Aparat dan Peserta Adu Dorong
Acara 'Puncak Berdzikir X' pada Minggu (2/1/2022) malam di area parkir Masjid Atta'awun, kawasan Puncak Bogor, Cisarua, Kabupaten Bogor nyaris diwarnai kericuhan.
Pantauan TribunnewsBogor.com, kericuhan terjadi sekitar pukul 20.45 WIB saat acara tengah berlangsung.
Awalnya ada tokoh berpakaian serba putih hendak masuk ke area lokasi acara dzikir dan terlibat percakapan dengan petugas.