TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritik kondisi Pasar Tanah Abang yang semrawut.
Hal itu diungkapkan Hasto saat disinggung soal sosok yang bakal diajukan PDI Perjuangan dalam ajang Pilkada DKI 2024 mendatang.
Kata Hasto, PDI Perjuangan telah meminta kadernya yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat untuk merumuskan skala prioritas bagi warga Jakarta.
Hal ini berkaca pada pengalaman Djarot yang pernah mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Jakarta.
Baca juga: Dulu Heboh Anggaran Karangan Bunga Rp 1,1 Miliar, Kini Pemkot Bekasi yang Dibanjiri Karangan Bunga
Dia menyebut, Djarot mengibaratkan kondisi Jakarta saat ini selayaknya senam poco-poco.
Hal ini terlihat dari kondisi aktivias di Pasar Tanah Abang yang kian semrawut.
“Pak Djarot melihat ini kok rasanya seperti poco-poco juga, maju mundur Tanah Abang dulu sudah beres Tanah Abang tidak macet. Tiba-tiba ganti pemimpin, Tanah Abang menjadi macet, Tanah Abang menjadi berubah,” ujar Hasto.
Hormati Kritikan Hasto, Wagub DKI: Pasar Tanah Abang Kebanggan Masyarakat
Pemerintah DKI Jakarta merespon kritik yang disampaikan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang kerap dilanda kemacetan.
Bahkan saking padatnya, masyarakat yang beraktivitas di sana seperti gerakan poco-poco.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghormati kritik yang disampaikan Hasto.
Namun dia mengingatkan bahwa Pasar Tanah Abang merupakan satu di antara tempat kebanggaan masyarakat.
Pembelinya bukan hanya warga Jakarta dan daerah lain saja, tapi ada juga warga negara asing yang turut berbelanja di Tanah Abang.
“Itu pasar kebanggaan kita, tidak hanya kebanggan warga Jakarta tapi kebanggaan warga Indonesia,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Senin (10/1/2022).