Siswo menjelaskan, pelaku mengatakan kepada korban, ‘mau pintar gak? Kalau mau keluarin lidahnya.'
Dikarenakan takut, akhirnya RF menuruti apa yang diminta ES.
Si pelaku ES pura-pura melakukan pembacaan doa anak cepat cepat pintar sambil melakukan pencabulan.
"Sambil mengatakan didoakan akan menjadi anak pintar," kata Siswo.
Korban Cerita ke Orang Tuanya
Setelah korban RF pulang mengaji, korban bercerita kepada ibunya.
Mengetahui hal tersebut, ibunya menanyakan kepada orang tua yang lain yang ikut mengaji di rumah ES dan ternyata ada korban lainnya yaitu NK (8), DAL (8), MU (7) dan AA (9).
"Pelaku melancarkan aksinya kepada korban sebanyak 5 anak dengan waktu yang berbeda dan pada saat sendiri," katanya.
Baca juga: Covid-19 Mengganas, DKI Sumbang Kasus Harian Tertinggi, 5 Wilayah Zona Merah dan Micro Lockdown
Atas kejadian tersebut, orang tua korban melaporkan ke Ketua RT dan tokoh masyarakat sekitar.
Selanjutnya tersangka ES diamankan di rumah kepala desa lalu diserahkan ke Polsek Ciampea.
Keterangan Kepala Desa
Sementara itu, Kepala Desa setempat membenarkan bahwa telah mendapat laporan dari warga terkait adanya kasus asusila yang dilakukan guru ngaji di wilayahnya.
"Sebelumnya saya mendapat laporan tentang adanya massa yang mendatangi rumah guru ngaji," paparnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa ratusan orang mendatangi seorang guru ngaji yang berasal dari Pasar Rebo, Jakarta Timur ini.