News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kesaksian Sopir Mobil Jenazah dan Penghuni Wisma Atlet di Tengah Ledakan Covid-19

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis menggunakan baju hazmat bertuliskan tetap semangat saat berada ditengah anak-anak yang terkonfirmasi positif covid-19 ketika menjalankan isolasi di Wisma Atlet Jakarta, Senin (5/7/2021). TRIBUNNEWS/JEPRIMA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ledakan Covid-19 serta penyebaran varian omicron yang masif mulai dirasakan dampaknya di berbagai sektor, khususnya fasilitas kesehatan.

Rumah Sakit rujukan covid-19 kian ramai dipenuhi pasien setiap harinya.

Penghuni RSCD Wisma Atlet juga demikian, butuh waktu beberapa jam agar pasien baru bisa mendapatkan kamar.

Baca juga: DKI di Tengah Ganasnya Covid-19: GOR Jadi Tempat Isolasi, Keputusan PPKM Level 3 di Pemerintah Pusat

Begitu juga dengan panggilan ambulans yang kembali melonjak.

Hal ini dirasakan pula oleh para sopir mobil jenazah.

Berikut kisah dan pengakuan dari penghuni wisma atlet dan sopir mobil jenazah di tengah ganasnya Covid-19 di ibu kota.

Kesaksian Sopir Mobil Jenazah Soal Naik Turunnya Keganasan Covid-19 hingga Varian Omicron

Sempat kosong mengantar jenazah, kini sopir mobil jenazah Rudi (36) mengaku kembali mulai menerima order mengantarkan jenazah sejak kenaikan kasus Covid-19 pertengahan Januari 2022 lalu.

Pria yang sudah bekerja sebagai sopir mobil jenazah di Dinas Pertamanan DKI Jakarta itu menjelaskan ketika Covid-19 di Jakarta melandai beberapa bulan lalu, ia kerap tidak mendapatkan orderan mengantar jenazah.

"Waktu November, Desember 2021 itu kadang-kadang sempat kosong setiap harinya. Tapi sekarang mulai ada lagi perhari dua sampai tiga jenazah diantar," ujar Rudi saat ditemui di Kantor Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (6/2/2022).

Mobil jenazah di Kantor Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarata Pusat, Minggu (6/2/2022)

Rudi mengatakan selama tiga minggu terakhir ini, Dinas Pertamanan DKI Jakarta mendapatkan 15 hingga 20 permohonan pengantaran jenazah.

"Dari 15 sampai 20 jenazah itu kita bagi-bagi sama temen-temen piket yang lain. Jadi satu orang bisa antarkan dua atau tiga jenazah setiap harinya," ujar pria yang sudah bekerja menjadi pengantar jenazah sejak tahun 2010 lalu itu.

Namun kata Rudi, ia tidak tahu persis penyebab kematian jenazah yang diantarkan.

Sebab, keterangan tertulis yang didapat hanyalah penyakit menular.

Meski kasus Covid-19 di Jakarta mulai naik seperti Juli 2021 lalu, namun kata Rudi saat ini ledakan kasus kematian tidak terlalu terasa.

Hal itu dirasakan dari sedikitnya jenazah yang diantarkan di tengah 30 ribuan kasus positif Covid-19 perharinya.

Dulu kata Rudi, saat lonjakan kasus varian Delta 2021 lalu, perharinya Dinas Pertamanan DKI Jakarta bisa terima 400 permohonan pengantaran jenazah.

Saat itu, setiap harinya satu sopir ditargetkan minimal antarkan 10 jenazah.

Akan tetapi, sering kali Rudi bisa antarkan 20 hingga 30 jenazah perharinya.

"Aduh, kalau cerita dulu mah enggak usah ditanya. Bukan kewalahan lagi, laporan pengantaran bisa 400 jenazah perhari, saya sendiri maksimal-maksimalnya bisa antar 30 jenazah itu sudah kerja dari pagi sampai malam," ungkapnya.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Bar di Jaksel Masih Bandel, Sanksi Ditutup 7 Hari dan Denda Rp 50 Juta

Rudi menduga penurunan kasus kematian itu lantaran kini semua warga DKI Jakarta sudah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.

Sehingga kasus kematian bisa ditekan walaupun kasus penularan jumlahnya hampir sama seperti Juli 2021 lalu.

Meski begitu, Rudi tidak menampik ada rasa kekhawatiran kasus kematian bisa melonjak tajam lagi usai varian Omicron melonjak.

Kalau kasus kematian meninggi, maka ia akan bekerja lembur setiap hari untuk melayani jenazah seperti varian Delta tahun lalu.

Baca juga: Tenda hingga Bangsal Mulai Disiapkan Hadapi Lonjakan Covid-19

Sampai saat ini kata Rudi, protap pengantaran jenazah masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sopir wajib menggunakan pakaian hazmat sekali pakai.

Diketahui sejak penularan varian Omicron Indonesia alami lonjakan kasus Covid-19.

Perharinya penularan Covid-19 mencapai 33.729 orang perhari pada 5 Februari 2022 lalu.

Permintaan Ambulans Gawat Darurat Melonjak di Jakarta

Kasus Covid-19 khususnya varian Omicron di DKI Jakarta meningkat signifikan pada beberapa pekan ini, sehingga berdampak pada permintaan ambulans di Ibu Kota.

Hal tersebut disampaikan, Kepala Unit Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Winarto.

Dirinya mengungkapkan bahwa panggilan untuk menggunakan ambulans melonjak menjadi 857 panggilan pada Januari 2022.

Jika dibandingkan pada Desember 2021, panggilan penggunaan ambulans hanya berada di angka 73.

Dalam artian, naik 8 sampai 9 kali lipat.

"Jumlah evakuasi Covid-19 Januari 2022 itu 857 kegiatan. Jika dibandingkan dengan Desember 2021, berada di angka 73. Naik 8 sampai 9 kali lipat dibandingkan Desember 2021," ucapnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Temuan 222 Kasus Positif di 190 Sekolah, Dinkes DKI Tegaskan Tak Ada Klaster Sekolah, Ini Alasannya

Winarto pun merinci rata-rata panggilan setiap harinya bisa mencapai 28 panggilan.

Tentunya, angka tersebut sangat dinamis mengingat kasus Covid-19 juga semakin meningkat.

"Rata-rata perhari kunjungan diangka 28 panggilan. Tentunya semakin ke sini kalau dilihat kan semakin naik," tambah dia.

Meski begitu, Winarto menuturkan bahwa pasien yang diangkut oleh ambulans tersebut mayoritas yang memiliki gejala sedang atau berat.

"Lebih banyak mungkin gejalanya lebih ringan. Tetapi kan gini kalau di kami ambulans ini kan banyaknya didorong merujuk pasien yang arahnya sedang atau berat. Kalau gejala ringan biasanya dibantu teman-teman dari puskesmas. Jadi dibawa ke Wisma Atlet," tutup dia.

Pengakuan Penghuni RSDC Wisma Atlet Soal Ramainya Pasien Covid-19 Berdatangan

Kasus Covid-19 di Indonesia masih belum mereda.

Pemprov DKI Jakarta mencatat, adanya lonjakan kasus harian sebanyak 4.551 kasus per hari ini, Sabtu (5/2/2022).

Dengan demikian, dari data yang sebelumnya sebanyak 55.256 pasien yang menjalani perawatan atau isolasi pada Jumat 4 Februari kemarin, kini jumlahnya bertambah menjadi 59.807 orang.

Hal ini berdampak terhadap penambahan jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Antisipasi Ledakan Covid, Bus Sekolah Dialihfungsikan antar Pasien, Tiap Kecamatan Ada Tempat Isoman

Dilla, satu di antara pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran bercerita situasi terkini di tempatnya menjalani perawatan.

Ia mengatakan, suasana di sana cukup ramai dengan pasien yang berdatangan.

"Rame banget, tapi masih aman terkendali," kata Dilla saat dihubungi TribunJakarta, Sabtu (5/2/2022).

Dilla bercerita, sudah menjalani rawat inap di RSDC Wisma Atlet sejak tanggal 31 Januari 2022 lalu.

5 hari menjalani perawatan di sana, menurutnya suasana di RSDC Wisma Atlet cukup ramai pasien.

Karena alasan tersebut, bahkan menurut Dilla sejumlah pasien sampai harus menunggu berjam-jam untuk bisa mendapatkan kamar perawatan.

"Penuh, pas saya masuk, Senin malam sampai sini sekitar jam 20.00 WIB, terus turun di tower 6 dan disuruh nunggu. Lalu saya tanya sama ibu- di situ, dia katanya dari jam 17.00 WIB belum di-register. Terus akhirnya kita pindah registrasi di tower 4. Itu pun, baru bisa masuk kamar jam 2 pagi," kata Dilla bercerita.

"Nah kemarin, temenku baru masuk dan dia baru bisa masuk kamar jam 3 pagi katanya. Dia bilang, emang rame banget. Itu dia datang dari sekitar jam 20.00 WIB juga.

Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri saat tiba di pos pemeriksaan IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian menjabarkan bahwa total pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Kemayoran bertambah 237 orang perhari ini, Sabtu (5/2/2022).

Dari yang sebelumnya jumlah pasien rawat inap pada Jumat, 4 Februari 2022 kemarin sebanyak 5.594 orang, kini bertambah menjadi 5.831 orang.

Jumlah tersebut, merupakan data yang dihimpun hingga pukul 8.00 WIB pagi ini.

"Jumlah pasien rawat inap 5.831 orang. Semula (berjumlah) 5.594 orang, bertambah 237 orang," kata Aris saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Sabtu (5/2/2022).

Petugas medis menggunakan baju hazmat bertuliskan tetap semangat saat berada ditengah anak-anak yang terkonfirmasi positif covid-19 ketika menjalankan isolasi di Wisma Atlet Jakarta, Senin (5/7/2021). TRIBUNNEWS/JEPRIMA (/JEPRIMA)

Ia menjabarkan, dari total pasien tersebut 2.683 di antaranya merupakan pasien rawat inap dengan jenis kelamin laki-laki atau pria.

Sementara 3.148 lainnya, merupakan pasien rawat inap wanita.

Pasien tersebut, dirawat di tower 4,5,6, dan juga 7.

Adapun jumlah pasien secara keseluruhan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terhitung sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai 5 Februari 2022, sudah mencapai 144.214 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini