"Di mana rakyat yang paling berperan menentukan apakah kita menang atau tidak," jelas dia.
Indonesia bisa menang melawan pandemi Covid-19 asal rakyat selalu mendukung, baik itu menjaga protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi.
Baca juga: Ribuan Ikan Mati Mendadak, Benarkan Sungai Cikaniki Bogor Tercemar Sianida, dari Mana Sumbernya ?
"Jadi, teman-teman tolong sampaikan apakah kita bisa mengatasi perang menghadapi pandemi ini? Bisa. Tetapi bukan di kita kekuatannya, kekuatannya ada di rakyat semua, ada di masyarakat semua, ada di teman-teman semua," ucapnya.
"Senjatanya apa? Bukan pistol, bukan bom, bukan, senjatanya adalah pakai masker dan cepat divaksin, semoga pandemi ini cepat berlalu," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Budi memprediksi sebaran kasus akan terus meningkat di tengah ancaman varian Omicron.
Bahkan saat ini, jumlah kasus varian Omicron saat ini sudah melampaui puncak gelombang kedua varian delta yang terjadi Juli 2021 lalu.
"Saya minta tolong teman-teman sampaikan ke masyarakat enggak usah panik, karena kasus akan naik tinggi dan akan kemungkinan besar lebih tinggi dari Delta," terang dia.
Menkes Budi Gunadi: Kasus Omicron di Bekasi Hampir Lampaui Puncak Gelombang Kedua
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kota Bekasi saat ini merupakan wilayah dengan kasus Omicron cukup tinggi di Indonesia.
Budi melanjutkan kasus Omicron saat ini paling banyak dijumpai di dua provinsi yakni, DKI Jakarta dan Bali.
"Di DKI sendiri ada dua kabupaten/kota sekitarnya yang sudah naik juga, yaitu, Tangerang Selatan dan Depok, sudah lebih tinggi dari puncaknya Delta yang kemarin di bulan Juli," kata Budi di Bekasi, Selasa (8/2/2022).
Hari ini, dia bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit dan Ketua BNPB Letjen TNI Suharyanto hadir ke Bekasi dalam rangka percepatan vaksinasi.
Kasus Omicron di Kota Bekasi, lanjut dia, sudah hampir menyusul puncak gelombanga kedua Covid-19 varian delta yang terjadi Juli 2021 lalu.
"Bekasi bagaimana, Bekasi naiknya juga tinggi, hampir menyusul puncak di bulan Juli, itu sebabnya kami datang (ke Bekasi) karena mesti hati-hati," jelasnya.