TRIBUNNEWS.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat agar melapor jika melihat pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di suatu tempat atau kegiatan.
Pasalnya, kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta semakin meningkat, hampir 5.000 kasus.
Terdapat 4.639 kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta per Kamis (10/2/2022) malam.
Wagub DKI menyebut, kasus Omicron transmisi lokal lebih tinggi daripada imported case.
Peningkatan kasus impor sebanyak 38,3 persen dan kasus lokal 61,7 persen.
Baca juga: Satgas Minta Masyarakat yang Dirugikan oleh Tarif Tes Covid-19 Segera Melapor
Ahmad Riza pun meminta warga melaporkan ke petugas jika menemukan pelanggaran prokes agar segera ditindak.
"Terus naik dan kasus lokal lebih tinggi sekarang daripada kasus imported case. Jadi, harus hati-hati ya."
"Warga yang melihat tempat-tempat kegiatan yang melangar kesehatan laporkan kepada kami. kami akan segera menindak," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (11/2/2022).
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan kasus Omicron saat ini paling banyak dijumpai di dua provinsi yakni, DKI Jakarta dan Bali.
"Di DKI sendiri ada dua kabupaten/kota sekitarnya yang sudah naik juga, yaitu, Tangerang Selatan dan Depok, sudah lebih tinggi dari puncaknya Delta yang kemarin di bulan Juli," kata Budi di Bekasi, Selasa (8/2/2022).
Selanjutnya, untuk kasus Omicron di Kota Bekasi, sudah hampir menyusul puncak gelombanga kedua Covid-19 varian delta (Juli 2021), sebagaimana dilansir TribunJakarta.com.
"Bekasi bagaimana, Bekasi naiknya juga tinggi, hampir menyusul puncak di bulan Juli, itu sebabnya kami datang (ke Bekasi) karena mesti hati-hati," jelasnya.
Untuk itu, Menkes berpesan kepada seluruh masyarakat agar tidak panik menghadapi lonjakan varian Omicron.
"Saya minta tolong teman-teman sampaikan ke masyarakat enggak usah panik, karena kasus akan naik tinggi dan akan kemungkinan besar lebih tinggi dari Delta," ucapnya.