TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi atas adanya konflik identitas agama di India, pada Jumat (25/2/2022) lusa.
Ketua Umum Pejabat PA 212 Eka Jaya mengatakan, aksi itu rencananya akan digelar di kantor Kedutaan Besar (Kedubes) India.
"Benar (akan ada aksi) di Kedubes India di Kuningan Rasuna Said," kata Eka saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (23/2/2022).
Dirinya menyatakan, aksi tersebut rencananya akan turut diikuti oleh organisasi masyarakat (ormas) lain.
Termasuk kata dia, ormas Islam hingga ormas kedaerahan, setidaknya ratusan massa aksi akan menghadiri aksi ini.
"Jadi insha Allah besok itu akan bergabung beberapa ormas, baik ormas Islam ataupun ormas kedaerahan jawara-jawara ya estimasi kurang lebih 500 orang," tukas Eka.
Diketahui, larangan penggunaan hijab di perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India telah kembali memicu rasa tidak aman di tengah meningkatnya kekhawatiran serangan terhadap simbol dan praktik agama minoritas umat muslim di wilayah itu.
Baca juga: Pejabat AS: Larangan Hijab di Karnataka India Langgar Kebebasan Beragama
Sebanyak 200 juta komunitas minoritas Muslim di negara India belakangan disebut khawatir dengan larangan penggunaan jilbab atau hijab yang kasusnya beberapa kali terjadi dan dianggap melanggar kebebasan beragama mereka yang dijamin di bawah Konstitusi India.
Pada Selasa kemarin siswa perempuan Muslim yang mengenakan jilbab dilarang memasuki sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negara bagian.
Gambaran gadis-gadis muslim melepas jilbab mereka di luar sekolah yang menciptakan kehebohan hingga ke dunia maya. Para pengguna media sosial menyebut hal tersebut sebagai bentuk penghinaan.