News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemindahan Ibu Kota Negara

Menengok Sumur Binong di Bekasi, yang Air dan Tanahnya Turut Dibawa ke IKN Nusantara

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sumur Binong yang merupakan situs cagar budaya di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi.

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin ritual Kendi Nusantara di titik nol IKN Nusantara.

Dimana sebelumnya seluruh gubernur ditugaskan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing ke Kalimantan Timur.

Selanjutnya tanah dan air dari berbagai penjuru negeri itu disatukan dalam ritual Kendi Nusantara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kesempatan pertama dalam prosesi penyatuan tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Tanah yang dibawa oleh Anies berasal dari Kampung Akuarium, hasil cangkulan emak-emak disana.

Prosesi penyatuan tanah dan air dari 34 provinsi di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupetan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Prosesi ini dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dihadiri 34 gubernur dan 15 tokoh masyarakat Kalimantan. (YouTube Sekretariat Presiden)

Dalam ritual Kendi Nusantara itu, orang nomor satu di DKI ini memberikan keranjang hijau berisi tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara kepada Presiden Joko Widodo.

Tanah itu kemudian dituang Presiden Jokowi ke dalam sebuah bejana besar berwarna coklat.

Setelah itu, Anies memberikan kendi kecil berisi air kepada Presiden Jokowi.

Air itu pun kemudian disatukan dengan tanah yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam Bejana Nusantara.

Setelah Anies, kemudian 33 gubernur lainnya secara bergantian turut melakukan hal serupa.

Baca juga: Tanah yang Dibawa Anies ke IKN Hasil Cangkulan Emak-emak Kampung Akuarium, Ini Makna dan Tujuannya

Diketahui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menyerahkan tanah dan air dari 27 kabupaten/kota di wilayahnya untuk disatukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara simbolis dimulainya pambangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Satu dari 27 tanah dan air tersebut berasal dari situs cagar budaya Sumur Binong, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Situs cagar budaya Sumur Binong di Kampung Kranggan Dikenal Sakral

Situs cagar budaya Sumur Binong di Kampung Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi merupakan sumber mata air yang dikenal sakral.

Lokasinya berada di perkampungan warga yang masih asri, pepohonan rindang masih marak dijumpai di area tempat berkumim tersebut.

Di ujung jalan perkampungan, terdapat papan nama bertuliskan Situs Sumur Binong' yang telah ditetapkan sebagai benda bersejarah di Kota Bekasi sesuai keputusan wali kota.

Sumur Binong yang merupakan situs cagar budaya di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi.

Sekitar 50 meter dari papan nama tersebut, berdiri rumah milik kunceng atau penjaga Sumur Binong bernama Madinah.

Pria berusia 32 tahun tersebut merupakan keturunan kedua dari penjaga Sumur Binong, sebelumnya sumur sakral tersebut dijaga oleh orangtuanya.

"Dulu Abah (bapak) yang jaga dari tahun 60-an (1960), terus Abah meninggal tahun 2007 diterusin sama ibu sampai (2021), ibu meninggal baru saya yang terusin jaga, kalau bahasa sekarang kuncen istilahnya," kata Madinah.

Mengunjungi Sumur Binong

TribunJakarta.com dipersilahkan melihat secara langsung Sumur Binong, lokasinya berada di belakang kediaman Madinah.

Terdapat tangga jalan setapak untuk turun ke area sumur, posisinya berada di kontur tanah menurun dari perkampungan warga.

Bentuk Sumur Binong sendiri tidak seperti sumur pada umumnya, hanya terdapat bangunan kecil yang biasa digunakan untuk tempat menggelar kegiatan.

Tidak jauh dari bangunan seperti rumah kecil tersebut, terdapat kucuran air dari pipa paralon berwarna putih.

Tepat di kucuran air itu terdapat terpal kecil serta parit untuk mengaliri air, area ini yang selanjutnya disebut Sumur Binong.

"Kalau bangunan kecil untuk tamu biasanya, bukan makam, kan biasanya di sini juga sering ada muludan (maulid)," ucapnya.

Dilarang Mengambil Gambar Foto atau Video

Selama berkunjung ke Sumur Binong, setiap tamu dilarang mengambil gambar foto atau video.

Hal ini juga tertera dalam peraturan yang terpampang di pintu masuk menuju sumber mata air tersebut.

Keberadaan Sumur Binong sudah ada sejak lama, Madinah tidak dapat menjelaskan secara gamblang asal muasal sumber mata air itu.

"Dari jaman Abah saya ya udah ada seperti ini, sebelum Abah pegang udah beberapa generasi udah dikramatkan, udah sakral kita jaga kesakralannya," terangnya.

Sumur Binong yang merupakan situs cagar budaya di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi.

Satu Botol Air dan Satu Kilogram Tanah dari Sumur Binong Dibawa ke IKN

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan tanah dan air dari 27 kabupaten/kota di wilayahnya untuk disatukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara simbolis dimulainya pambangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Satu dari 27 tanah dan air tersebut berasal dari situs cagar budaya Sumur Binong, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Deded Kusmayadi mengatakan, pihaknya menyerahkan tanah dan air dari Sumur Binong berdasarkan permintaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Setiap kota/kabupaten mengirimkan air dari sumber mata air yang dikramatkan beserta tanahnya, dari situ saya mengambil yang dari Sumur Binong," kata Deded.

Deded menjelaskan, pihaknya menyerahkan sebanyak satu botol air dari sumber mata air Sumur Binong dan satu kilogram tanah di sekitar kawasan tersebut.

"Jadi yang menentukan Sumur Binong itu dari Pemkot Bekasi, kalau provinsi hanya meminta mengumpulkan tanah dan air," ujarnya.

Sumur Binong yang merupakan situs cagar budaya di Kelurahan Jatiranggga, Jatisampurna, Kota Bekasi

Sementara itu, Madinah selaku kuncen cagar budaya Sumur Binong mengatakan, pihak Pemerintah Kota Bekasi memang meminta izin untuk mengambil air di Sumur Binong beberapa waktu lalu.

"Memang pada saat itu beliau (Deded) meminta izin ke kami, waktu itu mengambil air izinnya saya kurang tahu kalau meminta tanahnya juga," kata Madinah.

Madinah kurang begitu mengetahui alasan dipilihnya Sumur Binong sebagai perwakilan tanah dan air dari Kota Bekasi untuk disatukan di IKN Nusantara.

Tetapi yang jelas, Sumur Binong dipilih lantaran kondisi yang dikenal masih alami serta disakralkan oleh warga setempat.

Baca juga: Emak-emak vs Maling Motor di Gang Sempit Koja, Aksi Spontan Nurhayati Terekam CCTV

Sebagai informasi, di Kecamatan Jatisampurna atau tepatnya Kampung Kranggan terdapat tujuh titik sumur kramat yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya termasuk Sumur Binong.

"Sumur Binong jadi tempat yang paling alami di Kota Bekasi, dari segi suasananya masih alami kalau yang lain (sumur cagar budaya) sudah ada yang dicincin (pugar) seperti sumur biasa," jelas dia.

Konten Ngawur Youtubers Bikin Resah Kuncen Sumur Binong

Sumur Binong di Kampung Kranggan, Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi melarang setiap pengunjung mengambil gambar foto atau video.

Hal ini tertera dalam spanduk tata tertib yang dipasang penjaga tepat di depan pintu masuk menuju sumur.

Madinah (32) kuncen atau penjaga Sumur Binong mengatakan, larangan mengambil gambar foto atau video dilakukan untuk menjaga kesakralan sumber mata air tersebut.

"Kalau mau ke sumur cuci muka mandi sok silahkan, tapi untuk ambil gambar foto atau video enggak boleh mohon maaf," kata Madinah, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: 17 Kali Kecelakaan Transjakarta, Ini Respons Dirlantas Polda Metro Jaya hingga Wagub DKI

Larangan mengambil gambar bukan tanpa alasan, pihaknya sempat kecolongan ketika terdapat Youtubers yang membuat konten ngawur.

Madina menceritakan, terdapat pembuat konten yang tanpa izin mengambil video untuk konten yang berisi hal-hal mistis.

"Dulu pernah kecolongan, mereka izin ambil gambar enggak dikasih, lalu diam-diam masuk bikin konten kayak kerasukan-kerasukan yang membodohi orang," tuturnya.

Konten seperti itu menurut Madina cukup meresahkan, Sumur Binong yang memiliki nilai-nilai budaya warga setempat seakan tercoreng dengan hal-hal berbau mistis.

"Istilahnya dipelintir (kontennya dibuat supaya menjual), jin-jinan masuk ke dalam sinilah, orang sini aja enggak pernah begitu, itukan konten begitu merusak image kita," tegasnya.

Baca juga: Satu Keluarga di Tanjung Priok Sedih dan Galau, Anjing Siberian Husky Belasan Juta Digondol Maling

Keberadaan Sumur Binong sendiri sudah ada sejak lama, warga lokal menganggap sebagai sumber mata air sakral yang erat kaitannya dengan budaya setempat.

Kegiatan maulid kerap diadakan di Sumur Binong, termasuk acara-acara lain seperti sedekah bumi dan sebagainya.

"(Orang sini menganut) Buhun, kalau orang jawa kan kejawen, kalau kitamah kan orang sekarang ya nyantri, ya muslim saya juga, cuma pakai adat sunda, sesajen, sedekah bumi itu masih," jelas dia.

Sumur Binong sendiri saat ini, sudah ditetapkan sebagai situs Cagar Budaya bersejarah di Kota Bekasi.

Bahkan tanah dan air Sumur Binong menjadi wakil dari Kota Bekasi yang diserahkan ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk disatukan dalam prosesi penyatuan tanah dan air Ibu Kota Negara Nusantara. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini