News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terkini Kasus Pembunuhan Karyawati Iska: Minim Bukti dan Tak Ada CCTV, 2 OTK Belum Teridentifikasi

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian penyelidikan untuk mengungkap tabir tewasnya Iska Nurrohman (21) masih terus dilakukan polisi.

Diketahui Iska tewas dibacok dua orang tak dikenal (OTK) saat hendak berangkat kerja.

Meski telah memeriksa 9 saksi, namun itu saja tak cukup untuk mendapatkan titik terang.

Pasalnya kasus ini minim barang bukti dan tidak ada rekaman CCTV yang bisa membantu penyelidikan.

Kasus Tewasnya Iska Minim Barang Bukti

Hingga kini pihak Polres Metro Bekasi belum mengumpulkan barang bukti atas kasus tewasnya Iska Nurrohmah buruh cantik, yang tewas ditusuk orang tak dikenal (OTK).

Hal itu disebabkan karena tak ada barang-barang berharga milik korban yang hilang.

Diketahui bahwa tas berisi dompet dan satu unit HP milik Iska tak raib saat setelah ia tewas ditusuk.

"Enggak ada barang bukti, karena barang milik korban ada semua," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang saat dikonfirmasi, Rabu (23/3/2022).

Tak terdapat pula rekaman CCTV yang ditemukan polisi di sekitar lokasi pembunuhan yang terjadi di Kampung Tegal Gede, RT 002/006, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3/2022) kemarin.

"Enggak ada CCTV," singkatnya.

Selain itu, polisi juga belum berhasil mengidentifikasi pelaku yang diduga berjumlah dua orang.

Polda Metro Jaya Ikut Turun Tangan

Aris menjelaskan saat ini pihaknya dibantu Unit Jatanras Polda Metro Jaya masih berupaya mengumpulkan informasi dan petunjuk guna mengungkap tabir pembunuhan.

"Kalau sudah pelaku ditangkap, baru kami tanya mana barang buktinya. Kami masih mendalami saja, meminta keterangan-keterangan di lapangan," tutur Aris.

Meski begitu, sejauh ini polisi telah meminta keterangan sembilan orang saksi yang bisa dijadikan barang bukti kasus pembunuhan buruh asal Kebumen tersebut.

Polisi Periksa 9 Orang Saksi

Polres Metro Bekasi masih melakukan penyelidikan atas kasus tewasnya Iska Nurrohmah yang ditusuk orang tak dikenal di Kampung Tegal Gede, RT 002/006, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3/2022) kemarin.

Sejauh ini, beberapa orang telah dimintai keterangannya sebagai saksi, baik warga sekitar yang berada di lokasi kejadian maupun teman dekat korban yang berprofesi sebagai buruh di perusahaan swasta tersebut.

"Kami masih lidik. Hanya yang diperiksa itu ada sembilan orang, diminta keterangan sebagai saksi," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang saat dikonfirmasi, Rabu (23/2/2022).

Namun demikian, Aris enggan merinci siapa orang-orang yang dimintai keterangannya sebagai saksi.

Meski begitu, keterangan saksi diperlukan untuk mengungkap tabir dan motif pembunuhan yang diduga dilakukan oleh dua orang pelaku.

"Kami enggak bisa sebutkan siapa saja saksinya. Itu lah kami masih belum tahu karena belum menemukan tersangkanya. Jadi, kalau sudah ada tersangka, baru diketahui motifnya apa," tuturnya.

Sebelumnya, wanita bernama Iska Nurrohmah (21) asal Karang Wuni, Desa Wonodadi, Kecamatan Buayan, Kebumen, tewas bersimbah darah di pinggir jalan ketika ia berangkat kerja.

Iska meninggal dengan luka tusuk di bagian ulu hati sebelah kiri di jalan lingkungan, Kampung Tegal Gede, RT 002/006, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3/2022) pagi tadi, sekira jam 5 subuh.

Ada pun terduga pelaku diperkirakan berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor.

Mereka kabur setelah menusuk Iska menggunakan senjata tajam.

Dugaan Cinta Segitiga

Media sosial ramai memperbincangkan mengenai motif dibalik tewasnya Iska Nurrohmah.

Iska disebutkan tewas lantaran diduga terlibat cinta segitiga.

Hal itu lantaran Iska diduga telah memiliki kekasih di kampungnya.

Namun saat pindah kerja ke Bekasi, korban malah berpacaran dengan pemuda berinisial AC.

Merespons hal tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion belum ingin mengambil kesimpulan mengenai motif meninggalnya Iska.

"Kami belum mengarah kepada pelakunya. Kami dalami berbagai motif berdasarkan data," kata Gidion, dilansir dari Wartakota.

Apalagi, fakta yang ditemukan oleh polisi bahwa tak ada satu pun barang-barang berharga milik korban yang diambil oleh pelaku yang diperkirakan berjumlah dua orang.

Artinya motif pembunuhan bukan perampokan dan lebih kuat adanya masalah pribadi.

Gidion pun memastikan Iska Nurrohmah meninggal bukan dikarenakan jadi korban pembegalan atau pencurian dengan kekerasan.

"Yang jelas ini bukan begal atau curas. Kami coba dalami motif lainnya. Tidak ada barang milik korban yang hilang. Biasanya kan kalau mau kerja bawanya HP, tas, nah barang yang bersangkutan masih ada," ucapnya.

Kronologi

Sebelumnya, karyawati ditemukan tewas dengan luka bacok di Gang Yamaha, Kampung Tegal Gede RT002 RW006 Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/3/2022).

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Gidion Arif mengatakan, korban diketahui berinisial Iska Nurrohmah (21) warga Kebumen, Jawa Tengah.

"Korban seorang perempuan teridentifikasi atas nama Iska Nurohmah warga Kebumen kemudian informasinya yang bersangkutan baru bekerja sekitar tiga bulan di Bekasi," kata Gidion.

Penemuan jasad karyawati ini pertama kali diketahui sekira pukul 05.00 WIB, saksi bernama Hendi warga sekitar mendengar teriakan meminta tolong.

"Saksi kemudian keluar rumah dan mendapati korban sudah dalam keadaan duduk dengan luka bacok," jelasnya.

Tidak lama setelah itu, datang saksi bernama Ardiansyah. Ia berusaha menghampiri dan meminta tolong warga setempat untuk mengevakuasi korban.

"Namun korban mulai lemas dan terlentang dengan posisi luka di bagian punggung sebelah kiri," ucapnya.

Kondisi korban kian memburuk, nyawanya tidak sempat tergolong akibat kehilangan banyak darah di bagian luka yang menganga.

"Karena warga takut menolong sehingga korban meninggal di tempat kejadian," ungkap Gidion.

Pihaknya lanjut Gidion, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapati informasi tersebut.

Jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan visum, kasus ini sementara masih dalam penyelidikan.

"Masih kita dalami, saksi-saksi kita sedang periksa untuk penyelidikan lebih lanjut," terangnya. (tribun network)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini