TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tawuran sarung di Tambun, Kabupaten Bekasi makan korban.
Seorang remaja berinisial DA (14) tewas dengan luka sabetan senjata tajam.
Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi.
Sayangnya nyawa DA tak tertolong.
Baca juga: Anak Kandung Disiram Air Panas, Ayah Tiri Murka, Setrika, Ikat Tangan dan Kaki Bocah 8 Tahun
Baca juga: Lakukan Pemetaan Sebelum Rampok Bank BJB Fatmawati, Pelaku Bawa Pisau Lipat, Petasan dan Alat Kejut
Orangtua korban angkat bicara soal kematian sang anak.
Menurutnya DA merupakan korban salah sasaran.
Terungkap pula sebelum meregang nyawa, DA sempat pamit izin membeli mie goreng.
Atas peristiwa ini, polisi telah menetapkan dua tersangka.
Ada kemungkinan jumlah tersangka bertambah.
Tawuran di Bekasi Renggut Nyawa Remaja, Korban Pamit Beli Mi Goreng Lalu Tergeletak Tak Bernyawa
Tawuran dua kelompok remaja di Jalan Raya Tambun Utara, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, menelan korban jiwa, Selasa (5/4/2022) dini hari kemarin.
Video aksi tawuran dua kelompok remaja viral di media sosial, mereka saling serang menggunakan senjata tajam.
Akibat kejadian itu, seorang remaja berinisial DA (14) tewas dengan luka sabetan senjata tajam, ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi.
Nurdin (54) orangtua korban mengatakan, malam kejadian putranya pamit sekira pukul 23.30 WIB untuk membeli mi goreng.
"Setengah 12 minta duit saya kasi Rp20 ribu, saya kurang tahu semalem dia pergi bawa motor apa enggak," kata Nurdin kepada wartawan.
Baca juga: Tak Cuma Tempeleng, Pria Mengaku Polisi Juga Pamer Senpi dan Bawa Kabur SIM serta STNK Driver Ojol
Baca juga: Detik-detik Perampokan di BJB Fatmawati, Karyawan Diminta Tiarap hingga Pelaku Lepaskan Tembakan
Nurdin setelah itu tidak lagi memantau keberadaan anaknya, dia baru mendapatkan kabar mengejutkan sekira pukul 02.00 WIB.
"Saya dapat kabar dari temannya, anak saya sudah tergeletak enggak sadar belum tahu udah meninggal apa belum akhirnya saya suruh bawa ke rumah sakit," jelas dia.
DA kata Nurdin, mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan dada. Dokter rumah sakit terdekat merujuk korban ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.
"Luka di bagian kepala terus sama dada akhirnya dirujuk ke RSUD Kota Bekasi nah disitu anak saya udah dinyatakan meninggal," ucapnya.
Informasi terbaru, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tawuran hingga menyebutkan satu orang korban jiwa.
Remaja di Bekasi Tewas saat 2 Kelompok Bentrok, Nurdin Yakin Anaknya Jadi Korban Salah Sasaran
Tawuran dua kelompok remaja di Jalan Raya Tambun Utara, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi telan korban jiwa, Selasa (5/4/2022) dini hari.
Korban diketahui berinisial DA (14), orangtua meyakinkan putranya bukan bagian dari pelaku tawuran melainkan korban salah sasaran.
Hal ini disampaikan Nurdin ayah korban, anaknya bukan tipikal remaja nakal yang suka melakukan aksi tawuran sebagai sarana mencari jati diri.
"Kalau menurut saya salah sasaran, karena anak saya Alhamdulillah enggak pernah yang namanya ikut tawuran," kata Nurdin kepada wartawan.
Baca juga: Kebakaran di IRTI Monas Bersumber dari Api Cemburu, Wagub DKI, Damkar dan Polisi Ikut Turun Tangan
Baca juga: Bareskrim Ungkap Ayah Indra Kenz Pernah Terima Aliran Dana, Tapi Uang Itu Tak Disita, Kenapa ?
Nurdin menyebutkan, putranya merupakan lulusan pesantren dan dikenal sebagai sosok mandiri.
"Anak saya kan pesantren, rajin ngaji juga, belom pernah anak saya tawuran, enggak pernah keluar rumah, apa-ap sendiri nyuci motoe sendiri," ujarnya.
Saking mandirinya, DA bahkan kerap memasak sahur untuk orangtuanya.
Untuk itu, Nurdin sangat yakin putranya tidak pernah terlibat tawuran.
"Sampai makan sahur saya dimasakin sambel sama dia, saya minta tolong kepada kepolisian tolong diusut," jelasnya.
Tawuran Maut di Tambun Utara Berawal dari Perang Sarung, Janjian via WhatsApp
Tawuran maut di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi ternyata diawali dari perang sarung, dua kelompok remaja janjian via WhatsApp.
Kapolres Bekasi Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya telah melakukannya penyelidikan dan menetapkan dua orang tersangka.
Dari hasil penyelidikan, kelompok pelaku mengaku awalnya berkumpul di dekat musala lalu janjian untuk perang sarung dengan kelompok remaja lain.
"Pelaku bersama dengan teman-temannya sedang nongkrong di musala dekat rumah, kemudian pelaku janjian melalui WA (WhatsApp) bermain perang sarung dan bertemu di TKP dengan kelompok korban," kata Gidion, Rabu (6/4/2022).
Saat perang sarung berlangsung, seorang anggota kelompok pelaku terkena sayatan senjata tajam sehingga memicu amarah.
"Adik dari tersangka terkena sayatan senjata tajam, diduga sabetan celurit, kemudian pelaku bertemu dengn kelompok korban, lalu korban dipukuli hingga tersungkur," jelas Gidion.
Baca juga: Celana Dinas Robek Karena Kecelakaan, Pria Mengaku Polisi Peras Driver Ojol Rp 1 Juta
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang mengatakan, korban meninggal dunia mengalami luka akibat pukulan benda tumpul.
"Menurut keterangan dari mereka pada saat melakukan pemukulan thdp korban, itu tidak menggunakan alat, hanya menggunakan tangan. Tapi itu kan pengakuan dia (tersangka)," kata Aris.
Pihaknya sejauh ini masih melakukan pendalaman, sebab jumlah pelaku kemungkinan bertambah.
"Kita masih dalam masa pencarian pelaku lainnya, kepada keluarganya untuk bisa menyerahkan anaknya atau adeknya atau saudaranya supaya menyerahkan diri," tegas dia.
Tawuran Maut di Tambun Utara, Polisi Tetapkan 2 Orang Tersangka, 1 Orang Remaja Meninggal
Polres Metro Bekasi menetapkan dua orang tersangka dalam kasus tawuran maut di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (5/4/2022) dini hari kemarin.
Kapolres Bekasi Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, tawuran maut tersebut mengakibatkan remaja berinisial DA (14) meninggal dunia.
"Empat orang kami periksa, lalu dari empat orang tersebut dua kami tetapkan sebagai tersangka," kata Gidion, Rabu (6/4/2022).
Korban lanjut Gidion, mengalami luka akibat dipukul benda tumpul. Namun, terdapat korban lain yang mengalami luka akibat sebetan senjata tajam.
"Luka tumpul berdasarkan hasil penyelidikan, meninggal itu lukanya luka tumpul, tapi yang (korban) satunya luka itu kan benda tajam," jelasnya.
Baca juga: Penyelamatan Bocah Dikurung, Diikat di Bojonggede Berlangsung Dramatis, Ayah Tirinya Dibogem Warga
Hingga saat ini, Polres Metro Bekasi masih melakukan pendalaman terkait kasus tawuran maut di Tambun Utara tersebut.
Tidak menutup kemungkinan, terdapat pelaku lain yang terlibat langsung dalam aksi tawuran hingga mengakibatkan korban jiwa.
"Pasti ada pelaku lain yang kita identifikasi," tegasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)