TRIBUNNEWS.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI hari ini, Senin (11/4/2022).
Ditlantas Polda Metro Jaya pun memberlakukan pengalihan atau rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi demonstrasi.
Sejumlah ruas jalan di sekitar Gedung DPR akan ditutup sejak Senin pagi.
Baca juga: Politikus Demokrat Andi Arief Diperiksa KPK Hari Ini
Baca juga: Jelang Demo 11 April, TNI Pasang Water Barrier, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Berikut rute pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR MPR RI selama aksi mahasiswa 11 April, sebagaimana dilansir Tribunnews.com:
1. Arus lalu lintas dari jalan Gatot Subroto arah gedung DPR/MPR dibelokkan kiri ke jalan Gerbang Pemuda;
2. Arus lalu lintas dari jalan Gerbang Pemuda arah jalan Gatot Subroto, di putar balik di kolong layang layang farmasi ke jalan Gerbang Pemuda;
3. Arus lalu lintas dari Tol Dalam Kota yang akan keluar di Offramp Pulo Dua diluruskan ke arah Tol Tomang;
4. Arus lalu lintas dari jalan Palmerah Timur arah jalan Gelora di luruskan jalan Tentara Pelajar;
5. Arus lalu lintas dari jalan Asia Afrika arah jalan Gelora dibelok ke kanan jalan Gerbang Pemuda;
6. Arus lalu lintas dari jalan Gerbang Pemuda arah jalan Gelora di belok ke kiri jalan Asia Afrika.
1.400 Personel Disiagakan
Diberitakan Kompas.com, lebih dari 1.400 personel disiagakan untuk mengawal aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senin.
Sekitar pukul 08.00 WIB, apel persiapan pengamanan digelar dengan dipimpin oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo.
"Hari ini tugas kita mengawal dan mengamankan aksi penyampaian aspirasi. Tugas kita harus mengamankan dengan humanis," ujarnya dalam sambutan pada Senin.
Setidaknya ada ratusan sepeda motor dan beberapa mobil taktis milik Korps Brimob terlihat berjejer rapi di halaman dari pintu gerbang utama.
Baca juga: Jelang Demo BEM SI, Tuntutan Tak Lagi Ditujukan ke Jokowi hingga Peringatan Kapolri pada Penyusup
Baca juga: Hari Ini Mahasiswa di Jakarta Tetap Lakukan Aksi Demo, Lokasinya Saja yang Berubah
Sejumlah Tuntutan BEM SI
Dikutip dari laman instagram BEM SI, setidaknya ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.
Berikut tuntutan dari BEM SI sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen.
Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Polda Metro Jaya Cegah Masuknya Penyusup
Untuk mengantisipasi masuknya penyusup, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, akan melakukan pengecekan berkala.
Pengecekan itu dilakukan bagi setiap kelompok mahasiswa yang berasal dari wilayah penyangga Jakarta yang datang ke lokasi aksi.
Demonstrasi ini diperkirakan dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan berpusat di sekitar Istana Merdeka dan Gedung DPR/MPR.
"Kemarin kami bersama para pejabat utama Polda para direktur dan para Kapolres sudah diberi arahan oleh Pak Kapolda."
"Kita akan melaksanakan pemeriksaan kalau memang mereka adik-adik mahasiswa sudah mengajukan izin tentu kita akan memperbolehkan," ujarnya kepada wartawan di kawasan Monas, Senin, seperti diberitakan Tribunnews.com.
Baca juga: Imbas Demo Mahasiswa, Keberangkatan Kereta Api dari Gambir Berhenti di Stasiun Jatinegara
Baca juga: Tak Ikut Demo Bersama BEM SI Hari Ini, BEM UI Pilih Gelar Kongres Rakyat dan Aksi Massa Nasional
Ia menambahkan, pengecekan ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pihak dan oknum tertentu yang hendak menyusup.
Dikhawatirkan jika hal itu terjadi, potensi anarkis bisa terjadi dalam aksi 11 April ini.
Diketahui, aksi ini merupakan kelanjutan dari unjuk rasa pada 28 Maret 2022, di Kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Saat itu, BEM SI membawa sejumlah tuntutan, yakni isu kenaikan harga minyak goreng, konflik Wadas, pemindahan ibu kota, serta penolakan terhadap wacana penundaan pemilu 2024.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Fandi Permana/Rizki Sandi Saputra) (Kompas.com/Mita Amalia Hapsari)