Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus warga yang membangunkan sahur berujung tawuran telah berhasil diungkap polisi.
Akibat peristiwa itu satu orang pemuda dan melibatkan anak-anak di bawah umur di Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu (9/4/2022) lalu.
Setelah diusut ternyata peristiwa ini berawal dari saling ejek di media sosial (medsos).
Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim mengatakan awalnya kelompok remaja dari Kota Bambu Utara dan Selatan sedang berkeliling untuk membangunkan sahur.
Baca juga: Bangunkan Warga Sahur, Pemuda di Jakarta Barat Tewas Akibat Tawuran
Namun, kelompok tersebut berpapasan dengan kelompok lain karena memang telah membuat janji untuk melaksanakan tawuran di medsos.
Hanya saja remaja dari Kota Bambu Utara dan Selatan itu sama sekali tidak membawa benda yang dapat melukai seperti senjata tajam.
Menurutnya, mereka memang hanya murni berkeliling untuk membangunkan warga sahur warga.
"Pada saat itu, memang anak-anak itu sedang acara membangunkan sahur. Antara anak-anak Kota Bambu Utara dan Selatan, cuman ada penyusup dari anak anak Jatipulo," ujarnya ketika dikonfirmasi, Jumat (15/4/2022).
Adapun kelompok itu menamakan gerombolannya dengan nama Junior Jatipulo di Instagram.
Dan kelompok itu disinyalir sudah saling ejek di media sosial dan berjanjian untuk tawuran.
"Mereka menamakan diri mereka junior Jatipulo di IG-nya itu, memang ada tantangan-tantangan yang kami lihat," sambungnya.
Naas, saat sedang membangunkan sahur itulah, mereka dicegat di Jalan Sanip, Kelurahan Jati Pulo, Kecamatan Palmerah, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
Dodi mengatakan, jika kelompok Kota Bambu Utara dan Selatan tak mempersenjatai diri.