"Ketika perut dipukul saya lemes dan ngeblank," lanjutnya.
Pemuda lainnya langsung membuka tas pinggang Ray lalu tangannya merogoh isi dalam tas.
Begitu ada uang segepok, tangannya pun langsung menyambarnya.
Uang itu baru diambilnya di ATM tak jauh dari lokasi tempatnya menyapu.
Ketika mau melawan, mendadak celurit dan diacungkan ke leher Ray.
"Udah diem aja lu," kata Ray menirukan ucapan pelaku lainnya yang memegang celurit.
Ray jelas tak berani melawan rombongan gangster itu. Sebab, ia takut juga lantaran kalah jumlah.
Tak berselang lama, rekan PPSU lainnya menghampirinya. Ia dibopong oleh teman-temannya.
"Kalau kata orang tua, Hari Apes enggak ada di Kalender," pungkasnya seraya tersenyum.
Uang THR Raib
Uang itu, lanjut Ray, sebenarnya merupakan tunjangan hari raya ( THR) dari kelurahan.
Uang setara gaji pokok senilai Rp 4,4 juta itu rencananya akan digunakan untuk kebutuhan istri dan anaknya.
"Saya ambil uang THR di ATM untuk kebutuhan keluarga entah buat beli baju, bahan makanan buat berbuka puasa," katanya.
Beruntung, HP dan kunci motornya tak ikut-ikutan diambil paksa.