Dari total 4 korban, Duduh menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam musibah longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor tersebut.
Lelaki berusia 40 tahun itu tewas seusai mencari nafkah saat tiba di rumahnya.
Sebab, saat duduh baru tiba di depan pintu rumahnya, tiba-tiba turap setinggi 8 meter ambruk hingga membuatnya terjebak dibalik material longsoran.
Satu keluarga korban, Abah Nunung (65) mengatakan bahwa awalnya korban Duduh sebelum kejadian baru sampai rumah sepulang kerja.
Saat di depan rumah, di tengah hujan, korban sempat melihat banyak air mengucur dari sela-sela benteng turap batu Tembok Penahan Tebingan (TPT) samping rumah hingga membanjiri halaman rumahnya.
"Pas datang pulang kerja, belum buka helm, lihat di lubang-lubang benteng itu keluar air. Dia bengong, kan jarang begitu (keluar air)," kata Nunung kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/5/2022).
Saat benteng turap TPT bermaterial beton dan batu itu bergerak, Duduh yang kaget sempat bergerak menjauh.
Namun nahas, Duduh keburu tertimbun longsor yang memporak porandakan rumah tinggalnya tersebut.
"Pas lihat benteng yang turun itu, dia lari ke pintu. Mungkin kena benturan, gak sempat lari," kata Nunung.
Baca juga: Dua Warga Cianjur Tertimbun Longsor, Seorang Anak 4,5 Tahun Meninggal
Baca juga: Satu Rumah di Kabupaten Bogor Tertimbun Longsor: Satu Orang Tewas, Tiga Lainnya Masih Dicari
Sementara di dalam rumah, istrinya dan anak-anaknya lari ke arah dapur dan berhasil selamat setelah atap rumah yang ambruk tak sampai menimpa mereka.
"Istrinya lari ke dapur meringkuk peluk anak, tiga (anak) selamat," kata Nunung.
Almarhum Duduh meninggalkan seorang istri Fitri (32) yang tengah hamil 8 bulan dan 3 orang anak yang semuanya masih di bawah usia 10 tahun.
Tebing Longsor yang Tewaskan 4 Warga Cijeruk Milik Warga Jakarta, Sekarang Dipasangi Garis Polisi
Tembok Penahan Tebingan (TPT) longsor yang menewaskan 4 warga di Cijeruk, Kabupaten Bogor merupakan tebing vila yang dimiliki warga Jakarta.