Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dani (46) salah seorang korban kebakaran di Jalan Masjid Al-Huda, tepat di depan Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terbakar, pada Selasa (24/5/2022) siang.

Dani mengatakan, saat insiden terjadi dirinya masih berada di kampung halamannya. Sementara di rumahnya, hanya ada anak-anaknya.

"Saya pulang kampung habis (rumah terbakar). Anak kan ada yang nunggu (di rumah) satu perempuan," kata Dani saat ditemui Tribunnews.com, Rabu (25/5/2022).

Dia mengaku kaget dan bingung sebab setibanya di Kebayoran Lama, laptop dan motor miliknya hangus dilalap si jago merah.

"Sempat jadi bingung kan, habis laptop, semua mas. Motor sudah ludes depan situ," ujar Dani.

Menurut Dani, dirinya mendapat kabar bahwa rumahnya terbakar dari anaknya sendiri.

"Langsung pulang (dari kampung), Selasa jam 12 tuh dikabarin anak saya, ma rumah habis terbakar," ucapnya.

Baca juga: Tangis Korban Kebakaran di Kebayoran Lama: Rumah Hangus Tinggal Abu

Mendengar kabar tersebut, Dani pun bergegas berangkat ke Jakarta menyewa mobil.

"Saya langsung sewa mobil, tapi mobilnya jam empat baru berangkat uda kayak langsung pulang sampe sini pukul 14.00 WIB," ungkapnya.

Dani pun tak menahan tangisannya. Sebab, rumah satu-satunya hangus terbakar.

"Ya pasti sedihlah, mas walaupun (rumah) kecil-kecil buat neduh kepanasan. Dibanding kita enggak kehujanan, enggak kepanasan sekarang," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 05, Kelurahan Kebayoran Lama Utara Didik Pujianto mengatakan, kebakaran tersebut terjadi dalam waktu kurang lebih satu jam.

Kebakaran itu, kata dia, semakin besar lantaran disertai angin yang kencang.

"Iya semuanya hangus. Surat-surat berharga seperti BPJS, Izasah terus surat apapun yang berharga juga banyak yang terbakar," ucap Didik.

Kendati demikian, dia menegaskan tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan korban luka juga tidak ada," ujarnya.

Pihaknya, kata dia, untuk sementara sedang melakukan pendataan jumlah kerugian serta dampak-dampak bagi korban kebakaran.

"Kita masih mendata secara valid jumlah kerugian dan pihak-pihak yang terdampak langsung oleh kebakaran," ungkap Didik.