TRIBUNNEWS.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan bahwa petugas tidak menemukan adanya pesta seks dalam penggerebekan private party di perumahan kawasan Depok, Jawa Barat.
Meskipun sebelumnya petugas sempat menemukan sejumlah alat kontrasepsi, baik yang sudah maupun yang belum terpakai di rumah tersebut.
Zulpan menyebut saat penggerebekan, pihaknya tidak menemukan adanya aktivitas seksual yang dilakukan bersama-sama oleh peserta pesta.
"Pada saat dilakukan penggerebekan di tempat itu, kemudian penghentian acara, tidak ditemukan ada pesta seks."
Baca juga: 10 Kotak Alat Kontrasepsi Ditemukan di Lokasi Private Party, Ini Hasil Penyelidikan Sementara Polisi
"Cuma ditemukan ada seperti yang disampaikan tadi, ada beberapa kondom yang belum terpakai itu juga," kata Zulpan dilansir Kompas.com, Selasa (7/6/2022).
Lebih lanjut Zulpan menuturkan, kasus penggerebekan private party tersebut masih diselidiki oleh Polres Metro Depok.
Namun Zulpan menegaskan bahwa private party tersebut digelar tanpa adanya izin.
"Ini masih didalami penyidik Polres Depok kan yang menangani, yang jelas kegiatan itu tidak memiliki izin."
"Nanti unsur pidananya di mana, penyidiklah yang mendalaminya," tuturnya.
Baca juga: Pengakuan Penjaga Rumah soal Private Party di Depok: Merasa Ditipu Panitia, Bantah Ada Pesta Bikini
Tiket VVIP Private Party di Depok Rp 8 Juta Bonus Minuman Keras
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, polisi mengungkap sejumlah temuan mereka dari hasil penggerebekan private party di Depok, Sabtu (5/6/2022) dini hari.
Para peserta hingga penyelenggara sempat digelandang ke Polda Metro Jaya, mereka menjalani pemeriksaan tes urine.
Hasilnya tak ada yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba.
Meski begitu polisi menemukan banyak alat kontrasepsi.
Baca juga: Melihat dari Dekat Lokasi Private Party Ratusan Remaja Depok yang Digerebek Polisi
Polisi juga mengungkap harga tiket private party itu.
Biaya perorangan Rp 300 ribu, hingga Rp 8 juta untuk tiket VVIP.
Lantas siapa saja para peserta Private Party di Depok ?
Polisi menyebut peserta private party yang digerebak pada Sabtu (5/6/2022) dini hari berasal dari sejumlah daerah, bahkan dari luar Kota Jakarta.
Baca juga: Peserta Private Party di Depok Bayar Hingga Jutaan Rupiah, Kategori VIP Bonus Miras
"Macam-macam ya (daerah asal peserta), ada juga yang dari luar Jakarta," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, kepada wartawan, Senin (6/6/2022).
Yogen mengatakan, acara ini dihadiri oleh ratusan peserta.
"Kalau pastinya gak tahu, tapi memang ratusan ya (jumlah peserta)," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menepis kabar bahwa acara ini adalah pesta bikini seperti yang beredar di masyarakat.
"Mengenakan pakaian, enggak ada yang pakai bikini," tuturnya.
Baca juga: UPDATE Kasus Private Party di Depok: Pengelola Ditipu hingga Polisi Temukan Alat Kontrasepsi
Dari lokasi, Yogen mengatakan pihaknya juga mengamankan beberapa alat pengeras suara untuk dijadikan barang bukti, hingga alat kontrasepsi.
"Kemarin kita amankan beberapa soundsystem dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.
Namun terkait dugaan alat kontrasepsi tersebut akan digunakan untuk pesta seks, Yogen mengatakan pihaknya belum tahu persis.
"Kita belum tahu persis kelanjutan klarifikasi dari Intel Polda, namun memang pada saat itu ditemukan (alat kontrasepsi) belum digunakan masih utuh 10 kotak, kita amankan juga," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Theresia Felisiani)(Kompas.com/Tria Sutrisna)