Demikian halnya gempa berkekuatan M 6,7 di Selat Sunda pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 yang menimbulkan kerusakan dan dirasakan cukup kuat hingga Jakarta.
Padahal, potensi kegempaan dari zona subduksi di Jawa bagian barat ini bisa mencapai M 8,8, yang jika saatnya itu terjadi, dampak guncangannya hingga Jakarta pasti jauh lebih hebat. Bisa lebih masif dampaknya sebagaimana terjadi pada tahun 1699.
Belum lagi, ancaman gempa bersumber di daratan dari Sesar Baribis yang bisa menimbulkan guncangan hebat sebagaimana terjadi pada 1780 dan 1834 di Jakarta dan sekitarnya.
Dengan kepadatan penduduk yang berlipat dibandingkan seabad lalu, dampaknya bisa sangat dahsyat.
"Ini yang patut diwaspadai. Kita punya banyak bukti catatan gempa kecil bahkan dengan magnitudo 4,5 mampu menimbulkan kerusakan karena hiposenternya dangkal dengan episenternya dekat dengan permukaan," ujar Daryono.
Tetapi, jika ternyata gempa yang terjadi memiliki magnitudo lebih besar tentu potensi kerusakannya pun akan semakin besar.
Baca juga: Apa Itu Sesar Baribis? BMKG: Patut Diwaspadai, Jakarta Berpotensi Gempa
Mitigasi Bencana Gempa Bumi Jakarta dan Sekitarnya
1. Mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil.
2. Seluruh lapisan masyarakat perlu memahami keterampilan cara selamat saat terjadi gempa, perlu ada edukasi massif dan latihan evakuasi yang berkelanjutan.
Daryono mengatakan, edukasi dan latihan evakuasi ini tidak hanya untuk antisipasi gempa akibat Sesar Baribis, tapi juga untuk antisipasi potensi gempa megathrust yang sumbernya jauh dan dapat berdampak hingga Jakarta.
Riwayat Gempa Sesar Baribis
Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Scientific Reports-Nature, pada Kamis (16/6/2022), menambah bukti ancaman gempa yang mengepung Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 5,3 di Lebak Banten, Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Lokal
Selain itu, penelitian yang ditulis Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro dan tim ini menunjukkan bahwa Sesar Baribis, jalur patahan di selatan Jakarta, aktif dan menyimpan ancaman besar.
Sesar Baribis ini terletak di bagian utara Pulau Jawa, membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka (Van Bemmelen, 1949).