Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya akan menertibkan kegiatan Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Zulpan menegaskan terkait penertiban tersebut pihaknya akan bekerja sama dengan Satpol PP.
Terkait pembatasan aktivitas hingga pukul 22.00 WIB, Zulpan menilai, hal itu bermaksud agar pengunjung tak terlambat naik kereta api seperti sebelumnya.
"Nah inilah yang kita akan tertibkan nanti dengan pemerintah daerah khususnya Satpol PP yang akan melakukan penertiban terhadap hal-hal yang kemungkinan apabila dilanggar, tetapi kita harapkan tidak dilanggar," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
Zulpan memastikan penertiban tersebut bermaksud memberikan rasa kenyamanan bagi masyarakat yang datang ke Citayam Fashion Week itu.
Baca juga: Jadi Rebutan, DJKI Ungkap Potensi Nilai Ekonomi Citayam Fashion Week
"Sebab itu, Polda Metro Jaya sebagai penanggung jawab keamanan bekerja sama dengan pemerintah daerah DKI dalam hal ini Satpol PP. Kita akan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang datang ke sana," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya penertiban tersebut juga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, kata Zulpan, pihaknya berharap aktivitas Citayam Fashion Week bisa menjadi salah satu yang dibanggakan dari Jakarta.
Baca juga: MUI Minta Penyelenggaraan Citayam Fashion Week Tidak Mengganggu Kepentingan Umum
"Memang sampai hari ini kami belum mencatat ada perbuatan kriminal di situ, tetapi kita harapkan ini mari kita jaga bersama agar menjadi suatu kawasan yang tentunya bisa menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan dari kota Jakarta," ungkap Zulpan.
Kata MUI
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud menilai kemunculan fenomena Citayam Fashion Week merupakan bentuk kreativitas.
Menurut Marsudi, pelaksanaan Citayam Fashion Week merupakan upaya untuk mencari perhatian publik.
"Namanya saja orang banyak yang mempunyai keinginan-keinginan yang diperhatikan orang banyak juga. Maka ketika dijalan ada yang penyeberangan menjadi fashion show, fashion week itu ya mencari perhatian publik, itu sebuah kreativitas," kata Marsudi di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Meski begitu, Marsudi berharap pelaksanaan Citayam Fashion Week tidak mengganggu kepentingan umum.
Baca juga: Kemenkumham: Merek Citayam Fashion Week Dalam Tahap Pemeriksaan, Hasilnya Akan Segera Dipublikasi
Marsudi mengatakan pelaksanaan Citayam Fashion Week dapat memanfaatkan teknologi, agar tidak menggangu kepentingan umum.
"Saya harapkan kreativitas yang terpenting jangan menganggu kepentingan umum. Lebih baik dibuat di tempat yang kemudian disampaikan ke publik bisa melalui teknologi dan menjadi tepat," kata Marsudi.
Terkait dugaan kemunculan kelompok LGBT dalam Citayam Fashion Week, Marsudi mengatakan beberapa orang menilai LGBT merupakan bentuk penyakit psikologi.
Baca juga: Heboh Motor Hilang di Citayam Fashion Week, Polisi: Bukan Pencurian!
Penyakit psikologi, menurut Marsudi, dapat disembuhkan dengan berbagai langkah.
"Masalah itu kan masalah kemanusiaan yang banyak orang menyampaikan itu sebuah ada yang mengatakan sebuah penyakit, ada dikatakan apa. Tapi yang penting kalo psychological sickness itu dipahami bisa disembuhkan. Kalau penyakit berusaha disembuhkan, apa saja yang sudah disampaikan ulama terdahulu sampai sekarang," jelas Marsudi.
Citayam Fashion Week sendiri merupakan kegiatan fesyen jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat yang didominasi oleh para remaja dari kawasan sub urban seperti Citayam, Bojong Gede, Bogor, Depok, Priok, Bekasi, hingga Tangerang Banten.