TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muncul video yang memperlihatkan beberapa pria berjoget erotis dengan kondisi bertelanjang dada viral di media sosial.
Diduga aksi tersebut terjadi di salah satu hotel di Jalan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Video tersebut beredar di salah satu platform video TikTok yang diunggah oleh akun @shellareinata.
Dalam video yang diunggah itu menampilkan dua orang pria bertubuh kekar berjoget dan menari erotis diiringi permainan musik dari disc jockey (DJ).
Tampak juga penari pria itu mendapatkan sanjungan hingga uang saweran dari para pengunjung wanita.
"Emang cowok doang yang bisa sawer, cewek juga butuh hiburan sayang," demikian tulisan dari unggahan video tersebut yang diiringi emot meledek.
Baca juga: Viral Pria Berjoget Erotis di Hotel Kawasan Kebayoran Lama, Sudin Parekraf Lakukan Penyelidikan
Dalam video tersebut tampak perempuan menyelipkan uang saweran ke sela celana jeans yang digunakan penari pria tersebut.
Hotelnya didatangi petugas
Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Selatan telah mendatangi Hotel Junda di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Kamis (28/7/2022).
Kedatangan Sudin Parekraf Jaksel adalah untuk mengonfirmasi perihal video sejumlah pria berjoget erotis dan disawer di hotel tersebut.
Kepala Seksi (Kasi) Industri Sudin Parekraf Jaksel, Wahyono, mengatakan pihaknya telah meminta penjelasan dari pihak hotel.
Manajemen hotel mengklaim video pria berjoget erotis itu dibuat saat acara pesta perayaan ulang tahun
"Saya tadi sudah minta hasil pemantauan atau pemeriksaan di lapangan, dari tim Dinas Parekraf bahwa itu ada acara, ada yang ulang tahun," kata Wahyono saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022).
Wahyono melanjutkan, manajemen hotel juga menyebut sejumlah pria yang berjoget erotis dengan bertelanjang dada merupakan teman-teman dari orang yang menggelar pesta ulang tahun.
Reaksi pengusaha hiburan
Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) kejadian itu.
Ketua Asphija Hana Suryani mengatakan, aksi pria berjoget erotis tersebut mencoreng industri hiburan malam yang saat ini sedang kembali bangkit setelah pandemi Covid-19.
"Mereka ini kerjaannya mengotori industri. Pengusaha benar yang memang mau usaha panjang tolong jangan ngotorin industrilah. Industri ini kan punya wadah, kalau dia usahanya begitu kan sudah terstigma negatif, padahal tidak semua seperti itu," kata Hana saat dihubungi, Rabu (3/8/2022) malam.
Tanggapan Wali Kota Jaksel
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, meminta Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) menggencarkan pembinaan terhadap para pelaku usaha.
Munjirin tidak ingin aksi pria berjoget erotis dan disawer di Hotel Junda, Kebayoran Lama, kembali terulang.
Sebab, ia menilai peristiwa tersebut telah meresahkan masyarakat.
"Sudin pariwisata sebagai pembina dan pengawas industri pariwisata bisa pro aktif melakukan pembinaan, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang. Jangan meresahkan masyarakat," kata Munjirin kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
Di sisi lain, Munjirin juga meminta para pelaku usaha di bidang pariwisata mematuhi ketentuan.
"Industri pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak Covid-19, karena itu pelaku usaha pariwisata harus bisa tertib untuk kepulihan ekonomi," ujar dia.
Munjirin mengaku menyayangkan peristiwa tersebut. Terlebih video yang menampilkan aksi pria berjoget erotis itu viral di media sosial.
"Saya menyayangkan adanya peristiwa tersebut," kata Munjirin.
Sebelum peristiwa itu terjadi, lanjut Munjirin, pihaknya sudah memberikan pembinaan kepada para pelaku usaha pariwisata.
"DKI Jakarta termasuk Jakarta Selatan, juga masih berstatus PPKM Level 1 saat ini," tambahnya.
Persoalkan Izin Usaha Hotel
Terpisah, Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kebayoran Lama, Erwin, mengatakan pihaknya tidak pernah menerbitkan izin usaha Hotel Junda.
"Itu kami tidak pernah menerbitkan, selama di PTSP Kecamatan ya, tidak pernah menerbitkan izin hotelnya atau izin barnya," kata Erwin saat dihubungi, Selasa (2/8/2022) malam.
Erwin mengungkapkan, pihaknya juga tidak menemukan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Hotel Junda.
TDUP merupakan bukti tanda daftar yang wajib dimiliki oleh berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan sektor pariwisata.
"Kan ada TDUP hotel, restoran, bar, live music, nah itu untuk Junda tidak ada. Di Kebayoran Lama nggak ada," ungkap Erwin.
Tanggapan manajemen hotel
Sementara itu, manajemen Hotel Junda mengklaim aksi sejumlah pria berjoget erotis dan disawer merupakan spontanitas dari pengunjung acara pesta ulang tahun.
Pihak Hotel Junda menyatakan tidak pernah menyediakan penari striptis.
Hal itu disampaikan manajemen hotel kepada tim Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Selatan yang mengecek ke lokasi pada Kamis (28/7/2022).
"Jadi bukan dari yang menyediakan manajemen yang dikatakan striptis, tidak," kata Kepala Seksi (Kasi) Industri Sudin Parekraf Jaksel, Wahyono, saat dikonfirmasi.
"Itu tadi spontanitas pengunjung lah melakukan pesta ulang tahun, ya manajemen tidak ada menyediakan untuk striptis lelaki, tidak ada," tambahnya.
Wahyono pun menganalogikan aksi pria berjoget erotis itu dengan penampilan grup band Slank.
"Jadi seperti Slank lah, kalau tampil langsung buka baju dia lempar-lempar gitu gitu. Cuma bedanya kan Slank nggak dimasuk-masukin duit, itu saja," ujarnya.
Sumber: Tribun Jakarta/Tribunnews.com/Kompas.com