News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Wanita di Jakarta Timur

Modus Rudolf Tobing Giring Korban ke Apartemen untuk Dieksekusi, Hendak Diajak Buat Podcast

Penulis: Daryono
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Christian Rudolf Tobing, oknum pendeta muda yang diduga membunuh teman wanitanya dan membuang jasad korban di bawah kolong Tol Becakayu, Jatibening, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/10/2022)- Terungkap modus pelaku giring korban yakni dengan alasan hendak diajak membuat podcast bersama.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini modus yang dipakai Rudolf Tobing saat menggiring korban, AYR alias Ica (36) ke kamar apartemen untuk dieksekusi.

Diketahui, Rudolf Tobing merupakan tersangka pembunuhan terhadap Ica, wanita yang mayatnya dibuang di kolong Tol Becakayu. 

Mayat Ica ditemukan terbungkus plastik hitam di kolong Tol Becakayu, Bekasi pada Senin (17/10/2022) malam. 

Setelah dilakukan pemeriksaan polisi, terungkap modus yang dipakai Rudolf Tobing untuk melancarkan aksi pembunuhan yang sudah ia rencanakan.

Baca juga: Terungkap Masa Lalu Rudolf Pembunuh Wanita di Tol Becakayu: Sekolah di AS, Punya Trauma Masa Kecil

Rudolf Tobing menggiring Icha yang merupakan teman kerjanya, ke apartemen yang sudah ia sewa dengan alasan hendak diajak membuat podcast.

"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, Sabtu (22/10/2022) sebagaimana diberitakan Tribunnews.com

Momen Rudolf Tobing dan Icha menuju ke apartemen yang menjadi tempat eksekusi juga terekam CCTV. 

Dikutip dari TribunJakarta, dalam rekaman CCTV yang terpasang di lift apartemen kawasan Jakarta Pusat,  beberapa saat sebelum terjadinya pembunuhan, Rudolf dan Icha terekam masuk ke dalam lift bersama-sama. 

Saat pintu lift tertutup, Rudolf terlihat gelisah.

Ia bahkan beberapa kali melakukan gerakan tidak beraturan.

Rudolf yang berkepala plontos itu tampak mengenakan pakaian warna putih.

Sedangkan Icha terlihat santai mengenakan kaos berkelir kuning di sebelahnya.

Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. (Screenshot video CCTV)

Dibunuh dengan cara dicekik

Polisi menyebut Rudolf membunuh Ica dengan cara mencekik.

Hal ini dilakukan agar korban tidak mengeluarkan suara. 

"Pelaku membunuh korban dengan (cara) mencekik," ujar AKBP Indrawienny Panjiyoga, Sabtu (22/10/2022).

Cara tersebut Rudolf lakukan agar korban tak mengeluarkan suara.

Ia mempelajari cara itu dari internet.

Motif pembunuhan karena sakit hati

Polisi menyatakan pembunuhan yang dilakukan Rudolf Tobing sudah direncanakan sebelumnya. 

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menuturkan dari hasil pemeriksaan dan pendalaman terungkap bahwa Rudolf Tobing sudah merencanakan untuk membunuh Ica di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.

Karenanya kata Panjiyoga, Rudolf Tobing menyewa kamar apartemen dalam satu malam dan mengajak rekan kerjanya ke sana dengan dalih untuk membicarakan pekerjaan. 

Baca juga: MOTIF Eks Pendeta Rudolf Tobing Bunuh Teman Wanitanya, Polisi: Tidak Ada Hubungan Asmara

Setelah dibunuh dengan dicekik, Rudolf Tobing, membungkus jenazah Ade Yunia alias Ica dengan plastik dan membawanya dengan troli.

Kolase Tribunnews: Rudolf Tobing diduga saat akan membuang mayat AYR // Mayat wanita terbungkus plastik ditemukan warga di kolong Tol Becakayu, Jalan Inspeksi Kalimalang, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Senin (17/10/2022) malam. (ISTIMEWA // Kolase TribunJakarta.com) ((ISTIMEWA // Kolase TribunJakarta.com))

Jenazah korban kemudian di buang di kolong tol Becakayu, Bekasi.

"Korban dan pelaku kawan, bisa dibilang sahabat, teman dekat, dan pernah bergabung di suatu komunitas dan sempat siaran bareng," kata Panjiyoga dalam tayangan Kompas TV, Jumat (21/10/2022).

Panjiyoga menyebutkan latar belakang pelaku adalah pendeta muda.

"Latar belakang pelaku, dulu informasi yang kami dapatkan dan hasil pemeriksaan, R ini pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di wilayah Bogor," tambahnya.

Panjiyoga memastikan tidak ada cekcok atau bersitegang sebelum pembunuhan seperti yang pernah dinyatakan polisi sebelumnya.

"Jadi bersitegang itu tidak ada. Itu keterangan awal pelaku. Setelah kami lakukan pendalaman, pelaku ini memang sudah merencanakan membunuh korban. Motifnya karena sakit hati dan dikhianati," kata Panjiyoga.

Sebab kata Panjiyoga, korban diketahui pelaku pernah berjalan dengan seseorang yang dianggap musuh pelaku.

"Musuh dalam artian tidak sejalan," katanya.

Menurut Panjiyoga, niat membunuh pelaku karena melihat foto korban di media sosial dalam suatu acara dengan seseorang yang dianggap pelaku musuh atau tidak disukainya.

"Jadi pelaku sakit hati karena dikhianati. Pelaku merasa korban yang seharusnya berpihak padanya tapi malahan berpihak pada orang yang tidak disukai oleh pelaku," katanya.

Panjiyoga memastikan tidak ada hubungan asmara antara pelaku dan korban.

"Tidak ada hubungan asmara, tapi teman sudah lama," katanya.

(Tribunnews.com/Daryono/Abdi Ryanda) (TribunJakarta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini