"Saksi yang tinggal di rumah lantai dua, mendengar teriakan dari korban dan langsung turun ke bawah menolong korban," ujar AKBP Yogen Heroes Baruno.
Kemudian karena pelaku masih menyerang membabi-buta, jadi saksi belum berani turun.
Saat pelaku keluar, saksi membantu korban dan menelepon pihak berwajib, yaitu kepolisian Metro Depok.
"Maksud dari membabi-buta adalah dilihat dari luka korban itu sadis dengan beberapa potongan termasuk jari yang putus," ungkapnya.
"Jadi saat ini kami masih menunggu hasil visum dari rumah sakit," lanjutnya.
Korban dari kejadian dihabisi oleh suaminya memiliki banyak luka termasuk di kepala korban.
Baca juga: 5 Fakta Suami Bunuh Istri di Bima: Korban Dibuang di Tebing Jembatan hingga Motif Dipicu Cemburu
"Untuk anak terdapat luka di kepala, kemudian jari putus, lalu ada mata serta leher," imbuh Yogen.
"Namun untuk istri saat ini masih kritis. Lukanya terdapat di muka dan di badan. Tetapi masih belum tahu pasti hasilnya seperti apa," sambungnya.
Pelaku menghabisi istri dan anaknya menggunakan senjata tajam (saham), yaitu parang.
Menurut AKBP Yogen Heroes Baruno, masih belum bisa memberikan kepastian apa penyebab dari kejadian ini, termasuk menurut saksi sering terjadi percekcokan diantara pelaku dan korban.
Penulis: Murtopo
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Sebelum Tragedi Ayah Bunuh Anak di Depok, Ibu Korban Minta Dijemput Keluarga Karena Sudah Ditalak