Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Pusat telah memeriksa 14 saksi dalam kasus kericuhan konser Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan, sebagian besar saksi yang diperiksa merupakan saksi ahli dan juga saksi fakta.
Misalnya, berasal dari tenaga kesehatan yang ada di tempat kejadian, pengelola GBK, hingga Satgas Covid-19.
"Sejak tadi malam itu sudah ada 14 saksi ya yang diperiksa," kata Komarudinkepada wartawan, Kamis (3/11/2022).
Ia mengatakan, keterangan para saksi akan sangat membantu penelusuran fakta misalnya terkait jumlah tiket yang dijual panitia.
"Kalau kita lihat di data online itu sampai 27 ribu untuk keseluruhan. Itu fakta-fakra terbaru yang kita temukan," ujar dia.
Pihaknya juga akan menaikan status kasus kericuhan konser 'Berdendang Bergoyang' ke tahap penyidikan, hal itu lantaran ada unsur kelalaian dalam konser tersebut.
Gelar perkara akan digelar pada sore hari ini.
Baca juga: Pakar Pengelolaan Event UI Nilai Pembubaran Konser Berdendang Bergoyang Sudah Tepat
"Sementara hari ini kita akan fokus ke gelar perkara dulu. Mungkin kita akan lihat apakah masih dibutuhkan saksi lagi atau tidak," kata dia.
Fakta baru Berdendang Bergoyang
Membludaknya penonton konser Berdendang Bergoyang atau Berdendang Bergoyang Festival berbuntut panjang.
Setelah konser diberhentikan paksa di hari kedua tepatnya tanggal 29 Oktober 2022, kini kasus mulai masuk ke tahap penyelidikan.
Fakta-fakta baru ditemukan polisi untuk bisa membawa kasus kisruh Berdendang Bergoyang Festival ke ranah hukum.
Baca juga: Aura Kasih dan Feel Koplo Jadi Penutup di Berdendang Bergoyang Festival, Rossa Batal Manggung
Adapun berikut ini Tribunnews.com rangkum, fakta-fakta Berdendang Bergoyang Festival yang berakhir dibubarkan karena over-kapasitas.
1. Tiket Dijual Tak Sesuai Izin
Jumlah tiket yang dijual oleh Emvrio Production selaku EO Berdendang Bergoyang ternyata tidak sesuai izin.
"Iya (tiket) terjual dari hasil onlinenya pun sangat berbeda jauh dengan yang diusulkan ke kita," tutur Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komaruddin, dikutip dari Tribunnews.
Kapolres menuturkan, yang awalnya ia menduga jumlah orang yang datang berjumlah 21 ribu.
Namun, justru tiket yang terjual melalui online jumlahnya melebihi perkiraannya itu.
"Kalau kita lihat di data online itu sampai 27 ribu untuk keseluruhannya. Itu fakta-fakta baru yang kita temukan," tukasnya.
2. Ada Unsur Kesengajaan
Tak hanya jumlah tiket yang berbeda dengan yang diusulkan, polisi juga menemukan adanya unsur kesengajaan.
"Kami temukan data-data terbaru memang ada kelalaian termasuk juga ada kesengajaan karena sangat berbeda jauh dengan fakta surat pemohonan yang diajukan," ucap Komarudin.
3. Mulai Naik Sidik
Komarudin juga mengungkapkan jika kemungkinan kisruh Berdendang Bergoyang ini mulai naik tahap penyidikan.
"Per hari ini naik sidik. Siang ini akan kita naikan statusnya ke penyidikan," kata Komarudin lagi.
4. Sosok Penanggung Jawab
Adapun sosok penanggung jawab Berdendang Bergoyang Festival diketahui bernama Humam Arief.
Humam sendiri telah menuliskan permintaan maafnya kepada pihak-pihak terkait.
"Kami tetap berkomitmen dalam memenuhi tanggung-jawab kami ke para penonton, talent, venue, sponsor, media partner, tenant, dan vendor yang telah berpartisipasi dalam membantu terselenggaranya acara," tulis Humam Arief.
Pihaknya juga mengklaim telah menyelenggarakan acara sesuai aturan.
5. Kiprah EO Emvrio Production
Emvrio Production adalah event organizer yang telah dibentuk sejak 2013.
Dikutip Tribunnews dari laman Linkedin-nya, Emvrio Production menamai diri mereka sebagai jasa penyelenggara acara.
Sementara itu, tercantum nama Wahyu Setiadi selaku Asisten Manajer Production Emvrio.
Melalui laman resminya, Emvrio Production juga mempromosikan Berdendang Bergoyang Festival yang diadakan sejak tanggal 28-30 Oktober 2022.
"Kami telah memiliki banyak acara dan membuat 2 acara yang menggetarkan bumi kami sendiri; Press The Button Jakarta pada tahun 2021, acara offline pertama kami setelah 2 tahun pandemi Covid-19 dan baru-baru ini diadakan pada bulan Maret 2022," tulis Emvrio di laman serupa.
"Festival Berdendang Bergoyang merupakan festival musik pesta dansa terbaik yang diadakan setiap tahun sejak 2018," tambah Emvrio.
Sementara itu, Emvrio Production telah meminta maaf melalui Twitter-nya atas pembubaran konser Berdendang Bergoyang karena melebihi kapasitas.
“Dengan berat hati menginformasikan bahwa event festival di hari ketiga tanggal 30 Oktober 2022 yang diselenggarakan di Istora Senayan & Parkir Selatan GBK, harus dibatalkan atas dasar alasan keselamatan dan keamanan,” jelas EO di akun Instagram @berdendangbergoyang.
Adapun Emvrio Production mengarahkan penonton yang ingin merefund tiket hari ketiga untuk mengunjungi LINK ini.