News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Spekulasi Kelaparan hingga Fakta Kondisi Dalam Rumah

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga tewas di Kalideres masih misteri, spekulasi kelaparan hingga temuan polisi di dalam rumah.

Asiung, Ketua RT 015/RW 07 di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat sempat berkomunikasi terakhir dengan salah satu korban yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarga lainnya. 

Asiung mengatakan komunikasi itu dilakukan dengan DF (42), anak dari keluarga tersebut. 

Komunikasi itu karena ada surat dari PLN soal tunggakan bayar listrik pada 31 Agustus 2022.

Asiung mengaku berkomunikasi dengan DF pada 5 September 2022 untuk mengingatkan agar membayar listrik agar tidak diputus. 

"Dia ada tunggakan dari PLN, saya terima (surat teguran PLN) pada 31 Agustus. Saya ingatkan lagi ke anaknya (DF), 'tolong diurus jangan sampai diputus (listriknya)," kata Asiung kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

"Dibalas tanggal 5 September, 'Iya om, baik om, maaf ngerepotin. Nanti saya kabarin lagi' seperti itu jawaban dari si anak," sambungnya.

Baca juga: Polisi Temukan Catatan Katering di Rumah Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Jakarta Barat

Setelah itu, Asiung mengatakan pihaknya sempat membayar listrik sebesar Rp300 ribu. Namun, pada Oktober 2022, keluarga tersebut meminta petugas PLN memutus aliran listriknya.

"Oktober tanggal 4 dia kasih kabar petugas PLN, bang jangan dibayarin lagi, diputus saja. Nanti kalau saya mau pasang lagi, saya hubungin bapak ke petugas PLN. Tanggal 27 September petugas PLN menelpon hubungin atau chat tidak bisa sama sekali, ceklis satu," ucapnya.

6. Dikenal sebagai keluarga tertutup

Satpam yang sering melakukan patroli di wilayah tersebut, Darso (52), menyebut satu keluarga yang tewas itu adalah sosok yang tertutup.

Ia mengatakan, rumah keluarga tersebut selalu tertutup rapat.

Darso juga berujar, para korban jarang bergaul dengan warga.

Sehingga, dirinya tidak tahu pekerjaan atau nama anggota keluarga tersebut.

"Lihat saja pagarnya kan tinggi banget, jadi enggak kelihatan dari luar," katanya, Jumat, dikutip dari Wartakotalive.com.

"Padahal kami patroli terus tiap hari, tapi enggak kenal orang tersebut, karena selalu tertutup," beber Darso.

(Tribunnews.com/Daryono/Abdi Ryanda) (TribunJakarta) (WartaKotalive)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini