Tak banyak informasi yang diberikan mengenai sosok perempuan kelahiran 4 Juli 1979 ini.
Namun dia tercatat sebagai Alumni S1 dan S2 Insitute Teknologi Bandung atau ITB.
Erma Yulihastin lulus dari S2 ITB pada tahun 2014 dengan judul tesis "Pengaruh Cross-Equatorial Notherly Surge (CENS) Terhadap Presipitasi Pada Kasus Banjir Jakarta 2013".
Perempuan asal Lamongan, Jawa Timur ini mengambil S1 jurusan Geofisika dan Meteorologi di ITB.
Dia juga dikenal seorang penulis dan pernah jadi wartawan.
Dia juga pernah bekerja di LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sebagai (Pembantu) Peneliti Bidang Pemodelan Iklim Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim.
Reaksi BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan soal adanya ancaman badai dan banjir bakal melanda DKI Jakarta pada awal 2023 mendatang.
Suharyanto menyebut potensi bencana di Jakarta cukup tinggi dan ia minta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengantisipasi hal tersebut.
“Tadi kami sudah berbicara cukup intens, bahwa DKI merupakan salah satu provinsi yang potensi risiko bencananya juga cukup tinggi,” kata Suharyanto, Selasa (27/12/2022).
“Kita ketahui bersama, di DKI ini dengan curah hujan yang cukup tinggi ini juga potensi bencana banjir tahunan juga (tinggi),” jelasnya.
“Ini harus kita sikapi dan kita antisipasi," sebutnya.
Suharyanto juga menyebut curah hujan di DKI Jakarta sudah terlihat meninggi dan bakal memuncak di awal-awal tahun 2023.
"Di akhir tahun 2022 merupakan persiapan curah hujan. Di awal Januari Februari 2023 ini cukup tinggi," jelasnya.