Satu di antaranya, korban dilarang keluar dari gerobak.
"Dalam gerobak itu 'kamu gak boleh keluar dari gerobak' gerobak itu kan tertutup. Dia disuruh dalam gerobak itu jongkok, menunduk," kata Zulpan.
Baca juga: Terduga Penculik Anak di Jakarta Pusat Ini Coba Hilangkan Jejak, Jual Gerobak Rongsoknya ke Pemulung
Beruntung, Malika yang kala itu mendengar kegaduhan saat penyidik Polres Metro Jakarta Pusat hendak menangkap Iwan Sumarno, ia berdiri di atas gerobak hingga akhirnya diketahui petugas.
"Dia (Malika) spontan keluar dari dalam gerobak itu dari tadinya dia jongkok dia berdiri kelihatan lah sama penyidik," jelasnya.
Melihat keberadaan hal itu, polisi pun lantas dapat memastikan bocah perempuan itu adalah Malika.
"Mukanya kayaknya ini nih M, teridentifikasinya kan di situ lalu terungkap," katanya.
5. Pelaku Dikenal Tempramental
Iwan Sumarno dikenal sebagai pribadi yang memiliki sifat tempramental.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menerangkan, hal itu diketahui usai penyidik menelusuri riwayat Iwan Sumarno melalui keterangan saksi di lapangan.
Iwan Sumarno disebut kerap berlaku tempramental khususnya terhadap rekan seprofesinya sesama pemulung ketika mencari barang bekas.
"Kalau berdasarkan keterangan saksi yang bersangkutan cukup tempramental. Jadi jika ada saksi yang mengatakan kalau dia sudah berada disana pemulung lain tidak boleh disana," ucap Komarudin ketika dikonfirmasi, Selasa (3/1/2023).
Akan tetapi, sifat Iwan Sumarno itu berbanding terbalik dengan keterangan yang diberikan keluarga korban.
Disebutkannya, Iwan justru memiliki sifat yang ramah terutama terhadap anak-anak kecil yang berada di lingkungan rumah M.
Hal ini lah yang disebut Komarudin akan digali lebih dalam apakah sifat itu berpengaruh terhadap aksi penculikan yang dilakukan oleh Iwan Sumarno.