Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Perayaan Tahun Baru China atau Imlek, toko pernak-pernik Imlek mulai ramai diserbu pembeli seperti di Pantjoran Tea House, Glodok, Jakarta Barat.
Pantauan Tribunnews, hingga malam hari masih ramai dikunjungi pembeli, bahkan ada toko yang buka hingga 24 jam.
Begitu juga kios kaki lima aksesoris Imlek milik Ari Saputra yang ramai didatangi pembeli, Kamis (12/1/2023).
Ari menjual berbagai pernak-pernik Imlek mulai dari angpao, gantungan, lampion, baju khas Imlek, lilin, hingga dupa untuk sembayang.
Ia mengatakan, bahwa dagangannya di Pantjoran Tea House hanya dibuka saat menjelang imlek saja.
"Ini digelar pas imlek aja, kalau nggak imlek nggak ada, hanya ada di dekat tertentu, tokonya ada dekat sini," kata Ari di Pantjoran Tea House, Glodok, Jakarta Barat.
Angpao motif shio kelinci yang paling laris manis, satunya berisi 6 lembar seharga Rp 5 ribu. Untuk yang termahal ada lampion yang dihargai Rp 2,5 juta.
"Paling mahal ada tempelan ada yang bulu-bulu ada yg biasa itu paling mentoknya Rp 45 ribu. Kayak lampion yang muter itu harganya jutaan, biasanya kalau kita jual Rp 2,5 juta," ujar Ari.
Baca juga: Tanggal Merah dan Cuti Bersama Imlek 2023, Jatuh Hari Minggu dan Senin
Ari mengatakan setiap tahunnya, ia berjualan pernak pernik imlek di Pantjoran Tea House karena keuntungan dari hasil jualannya sangat fantastis.
Pemasukan yang didapat Ari rata-ratanya sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per hari. Dagangannya laris manis saat satu minggu menjelang imlek saja, setelah itu sepi pembeli.
Baca juga: Resep Mi Goreng Sukiyaki, Inspirasi Hidangan Tahun Baru Imlek
"Perkiraan kalau lagi ada borongan Rp 20 juta per hari. Pemasukan mulai naik udah pertengahan jelang imlek," jelas Ari.
"Rata-rata biasanya Rp 15 jutalah, terkadang lebih kalau lagi ramai bisa sampai Rp 30 juta perhari," pungkasnya.