News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Pembunuhan di Bekasi, Polisi Temukan Lubang Baru di Rumah Tersangka Diduga untuk Calon Korban Lain

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran (kanan) dan Dirreskrimum Kombes Hengki Haryadi (kiri) saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2023). Polisi memastikan, kasus satu keluarga yang tewas diduga karena keracunan di Bekasi sebagai peristiwa pembunuhan. Hal tersebut diketahui setelah para korban diduga meninggal lantaran diberi racun pestisida yang kerap digunakan guna memberantas hama. Warta Kota/YULIANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menemukan adanya lubang baru yang diduga telah disiapkan oleh para tersangka yang terlibat kasus pembunuhan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, adapun lubang baru itu pihaknya temukan di sekitar rumah tersangka pada saat tim melakukan penyelidikan.

Terkait adanya lubang baru itu, polisi dikatakan Hengki menduga telah disiapkan para tersangka untuk mengubur calon korban lainnya yang telah diincar.

"Yang menyedihkan lagi di salah satu rumah tersangka sudah disiapkan lubang baru yang sama persis dengan TKP (tempat kejadian perkara) di Bekasi," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Namun hingga kini, pihaknya belum mengetahui siapa calon korban yang memang sudah diincar oleh pelaku berdasarkan temuan lubang yang didapatkannya itu.

Sejauh ini disebutnya, polisi terus mencari tahu maksud dan tujuan dibuatnya lubang tersebut termasuk indikasi adanya calon korban baru.

"Siapa korban selanjutnya, ini yang masih kami selidiki," jelasnya.

Jika merunut dari korban yang telah dihabisi nyawanya oleh para tersangka, mereka sebagian besar berasal dari family tree atau ikatan keluarga dari para tersangka.

Baca juga: Terungkap Peran 3 Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi: Beli Racun, Gali Lubang di Sekitar TKP

Kendati demikian, selain itu terdapat pula enam korban lainnya yang berada di luar TKP Bekasi dan salah satunya merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang kirimkan uang untuk tersangka.

"Ini terus kami selidiki secara berkesinambungan karena dari beberapa saksi masih ada temannya yang belum jelas dimana," ucapnya.

"Penyelidikan belum selesai, kami akan telusuri korban penipuan dan lain orangnya ada dimana, apakah di luar negeri atau di Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Polisi memastikan tiga orang tewas di Bekasi, Jawa Barat bukan karena keracunan melainkan korban pembunuhan berencana.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, ketiga korban tersebut diketahui tewas lantaran sengaja diracun oleh tiga orang tersangka yang sebelumnya telah ditangkap.

"Dari fakta awal ada fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan mati keracunan tidak benar, tapi itu pembunuhan," tegas Fadil Imran dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2023). Polisi memastikan, kasus satu keluarga yang tewas diduga karena keracunan di Bekasi sebagai peristiwa pembunuhan. Hal tersebut diketahui setelah para korban diduga meninggal lantaran diberi racun pestisida yang kerap digunakan guna memberantas hama. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/YULIANTO)

Dari hasil berbagai penyelidikan yang dilakukan pihaknya, terungkap bahwa di dalam ketiga tubuh korban yang meninggal terdapat kandungan zat kimia berbahaya yakni pestisida.

Yang dimana pestisida itu dimasukan pelaku kedalam kopi yang kemudian dikonsumsi oleh para korban.

"Ditemukan unsur kimia berbahaya yang biasa dikenal sebagai racun di dalam kopi yang telah diracik," ucapnya.

Dengan begitu, Fadil menegaskan akan meneliti lebih lanjut temuan tersebut oleh tim kedokteran dan laboratorium forensik.

"Hasil labfor menyatakan mengandung pestisida yang sangat beracun dan berbahaya yang apabila dikonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan kematian," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini