News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Jakarta

Banjir Jakarta Genangi Lebih dari 100 RT, PSI Desak Pembenahan Tata Ruang Segera Dilakukan

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permukiman warga RW 03, Kelurahan Cawang yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (27/2/2023). Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian Untayana mendesak agar pembenahan tata ruang segera dilakukan untuk mengatasi banjir di Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Justin Adrian Untayana mendesak agar pembenahan tata ruang segera dilakukan untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Diketahui berdasar data BPBD DKI Jakarta, terdapat 104 RT yang terdampak banjir pada Minggu (26/2/2023) lalu.

Selain itu, lima ruas jalan juga terdampak banjir Jakarta.

Wilayah paling parah yakni Jakarta Timur dengan 57 RT yang terdampak.

“Hampir seluruh permasalahan yang ada di Jakarta termasuk banjir, macet, timbunan sampah, ruang terbuka hijau, air bersih, dan lain sebagainya disebabkan oleh tata ruang buruk yang telah diwariskan sekian lama," kata Justin dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).

Justin mengatakan, penataan pemukiman perlu dilakukan agar lebih terintegrasi dengan jaringan jalan, transportasi umum, serta utilitas seperti jaringan air dan listrik.

Baca juga: BPBD DKI Mencatat 27 RT di Ibu Kota Masih Tergenang Banjir, Paling Banyak di Wilayah Jakarta Timur

Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk menciptakan pemukiman yang manusiawi dan berkecukupan fasilitas.

Justin menambahkan, dengan penataan tersebut, daerah aliran air dapat diperlebar melalui program normalisasi sungai.

Serapan tanah juga dapat ditingkatkan dengan ruang terbuka hijau serta pembangunan jaringan tampung-alir air atau mikro drainase untuk mengalirkan air dari pemukiman ke sungai-sungai utama dapat dilakukan.

"Selama ini banyak daerah pemukiman yang seringkali tergenang, karena jaringan pembuangannya ke sungai utama terhambat, atau bahkan tertutup sehingga genangan air terkurung tanpa dapat dialirkan, sementara daya resap tanah sangat terbatas sehingga terjadi genangan yang membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat surut," kata Justin.

Lanjut Justin, banyak pemukiman padat yang kontur tanahnya adalah cekungan yang membuat air tidak dapat dialirkan ke tempat yang tinggi.

Sedangkan ketika akan dibuat rumah pompa, tidak tersedia lahan yang cukup akibat padatnya pemukiman.

"Hal ini adalah bukti nyata bahwa tata ruang kita sangat buruk sehingga harus dibenahi," tegas Justin.

Baca juga: Nekat Berenang saat Kali Cakung Meluap Karena Banjir, Seorang Bocah Hanyut Terbawa Arus 

Update Banjir Jakarta Hari Ini

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini