Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua BEM Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Rifqi Adyatama mengatakan bahwa ada upaya penggembosan terhadap gerakan mahasiswa.
Hal ini sekaligus merespons pernyataan Ketua Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Unang Sunarno yang menyebut bahwa sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus batal menggelar Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja (Ciptaker) di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023) akibat upaya penggembosan.
"Nah untuk penggembosan-penggembosan itu mungkin pasti ada," katanya saat ditemui di sela-sela aksi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: 500 Mahasiswa Demo Tolak Perppu Ciptaker, BEM UPN: Pemerintah Bikin Kebijakan Sewenang-wenang
Ia menjelaskan alasan adanya upaya penggembosan tersebut. Kata Rifqy, upaya pemerintah belakang ini untuk meminimalisir gerakan mahasiswa ialah dengan cara membuat kebijakan di saat pergantian kabinet BEM di berbagai kampus.
"Per hari ini memang pintarnya pemerintah per hari ini adalah, mereka membuat suatu kebijakan di era di saat kita semua eksekutif mahasiswa pada saat proses pergantian kabinet. Mereka mengesahkan di akhir tahun yang di mana di akhir tahun banyak kampus-kampus yang sedang melaksanakan pemilihan," ujarnya.
Sehingga, kata Rifqi, upaya menekan gerakan mahasiswa tidak lagi diiming-imingi uang ataupun jabatan tertentu.
Namun saat ini menggunakan momentum yang tepat.
"Jadi penggembosan itu secara struktural, mereka sudah lebih pintar dari mahasiswa per hari ini,” ujarnya.
Baca juga: 13 Serikat Pekerja Tuntut Perppu Cipta Kerja Dicabut Karena Tak Disetujui DPR
"Tidak lagi menggunakan uang, tapi dengan menggunakan kucing-kucingan, momentum seperti itu," lanjut Rifqy.
Di sisi lain, lanjut dia, sejumlah mahasiswa terus melakukan konsolidasi guna meminimalisir upaya penggembosan itu.
"Makanya kemarin kita mencoba bertemu dan kominikasi dengan kawan-kawan dari Trisakti dan juga UIN Ciputat bahwasanya kita harus memikirkan bagaimana kedepannya kita bisa lebih dua langkah daripada mereka semua, supaya tidak ada narasi-narasi digembosi, pengamanan dan lain-lain," tuturnya.
Diketahui, Massa yang tergabung dari elemen buruh hingga mahasiswa mulai mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023).
Massa mulai mendatangi DPR RI sekira pukul 13.00 WIB.