TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan pihaknya akan menampung pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
Hal ini disampaikannya saat konferensi pers usai menyambangi tenda pengungsian korban kebakaran di Markas PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
“Ya sebelum mereka mendapat rumah tempat tinggal, kita akan tampung selama dia membutuhkan,” kata JK.
Di sisi lain, ia belum merinci berapa lama masa tanggap darurat bagi pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Ia menyebutkan PMI fokus memberikan bantuan bagi para korban.
Di sisi lain, ia menyebut bahwa PMI akan selalu memenuhi kebutuhan para pengungsi korban kebakaran.
“Masa darurat itu apabila dibutuhkan shuttle, makanan, obat-obatan itu utama, rekonstruksi rumahnya diperbaiki, nah rumah diperbaiki inikan itu tugasnya lemerintah, PMI itu tugasnya untuk tanggap darurat ini dan membantu,” tuturnya.
Selain memberikan kebutuhan logistik dan tempat pengungsian, PMI juga memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban.
“Ya di sini ya apaabila dibutuhkan iya, PMI, Dinkes (Dinas Kesehatan) siap,” ujar JK.
Berdasarkan data PMI Jakarta Utara, sebanyak 27 KK atau 108 jiwa yang mengungsi di PMI Jakarta Utara.
Jumlah itu terdiri dari sebanyak 28 jiwa orang dewasa, 45 anak-anak, 21 lansia, dan 14 jiwa balita.
Sementara sebanyak 21 orang dinyatakan hilang. Sedangkan 6 jiwa sudah ditemukan.
Baca juga: PDIP Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Peristiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kemudian sebanyak 15 orang dinyatakan meninggal dunia, 49 jiwa mengalami luka bakar, dan 2 orang luka serius.
Adapun untuk kebutuhan pengungsi di antaranya popok bayi, makanan balita, selimut, obat-obatan, toilet portable, pampers lansia hingga susu UHT.