TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemukiman warga yang dilanda kebakaran karena ledakan pipa di Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, kini telah hancur.
Bahkan benda bergerak seperti mobil dan motor pun banyak yang tidak sempat diselamatkan oleh pemiliknya, akibat cepat menjalarnya kobaran api yang membakar kawasan itu pada Jumat malam.
Pantauan Tribunnews, Sabtu (4/3/2023), banyak orang yang memadati area tersebut setelah api berhasil dipadamkan oleh Petugas Pemadam Kebakaran beberapa jam lalu.
Di antara rumah yang telah rata dengan tanah dan menyisakan puing barang-barang yang hangus terbakar, terdapat banyak kabel listrik yang tampak tidak beraturan di sekitar rumah warga.
Terkait sebagian mobil dan motor warga yang tidak sempat diselamatkan, saat ini yang terlihat hanya tinggal kerangka serta lempengan body luar yang tampak usang karena hangus terbakar.
Sebelumnya, kebakaran di Depo Plumpang yang kemudian merambat ke pemukiman warga terjadi pada Jumat malam.
Kebakaran diduga dipicu sambaran petir karena jelang terjadinya peristiwa, hujan pun turun disertai petir.
Kemudian tidak lama, ada warga yang mencium bau gas maupun minyak yang sangat menyengat.
Lalu sesaat kemudian terdebgar ledakan dan muncul kobaran api yang memicu terjadinya kebakaran yang turut melanda rumah warga.
Hingga saat ini korban tewas dalam peristiwa itu mencapai 17 orang, sedangkan puluhan korban mengalami luka- luka.
Terkait para korban luka dalam peristiwa, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan bahwa pihak medis telah terlebih dahulu melakukan triase atau identifikasi pada para korban yang mengalami luka-luka dan telah dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Kesaksian Warga Detik-detik Kebakaran Depo Plumpang: Dengar Suara Petir, Ledakan hingga Cium Bau Gas
Yang memiliki luka ringan, kata dia, dapat menjalani perawatan di rumah.
Sedangkan mereka yang mengalami luka para dengan cakupan di atas 80 persen, maka harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Tentu kami melakukan triase sesuai prinsip kegawatdaruratan, ada yang memang sudah bisa pulang karena (luka) ringan, tapi juga ada yang (luka parah) di atas 80 persen," kata Widyastuti, di RSUD Koja yang dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (3/3/2023) malam.