Ia mengatakan, drone digunakan untuk mengambil foto satelit.
"Nanti drone ini akan naik mengambil foto satelit. Nanti akan langsung melihat apa yang menyebabkan, termasuk juga kemungkinan apa ini, termasuk proses penyelidikan secara scientific," ucapnya.
Trunoyudo juga menyebutkan, penggunaan drone untuk memantau kebakaran secara umum dan khusus (titik api awal).
"Tadi sudah saya sampaikan dari secara umum dan secara khusus ya. Kalau khusus kan dari titik api awal," ujarnya seperti yang diwartakan TribunJakarta.com.
"Di TKP ini ada beberapa gabungan yang pertama dari Labfor, Inafis, puslabfor, Pusinafis. Inafis ada dua, dari Mabes, ada juga dari Polda Metro Jaya," kata Trunoyudo.
Baca juga: Perjuangan para Lansia Selamatkan Diri Lolos dari Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang
Olah TKP dilakukan untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan sumber awal api.
"Tujuan utamanya untuk mencoba melihat, mencari titik api sumber utama, sehingga bisa mengetahui apa penyebab (kebakaran),"
"Dan kemudian nantinya akan dibuat suatu sketsa tempat kejadian perkara (TKP)," tambahnya.
Depo Plumpang Terbakar, Nama Anies Baswedan jadi Sorotan karena Terbitkan Izin Mendirikan Bangunan
Buntut kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini menjadi sorotan.
Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengkritisi kebijakan Anies yang menerbitkan surat izin mendirikan bangunan (IMB) di Kawasan Tanah Merah, yakni lokasi di sekitar depo tersebut.
Menurutnya, Anies yang kala itu menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, seharusnya tak menerbitkan IMB tersebut.
"Harusnya pak Anies mengajak warga untuk pindah ke lokasi yang aman. Ini malah dikasih IMB," kata William pada Minggu (5/3/2023) dikutip dari TribunJakarta.com.
Pihaknya mempertanyakan alasan Anies Baswedan memberikan izin pendirian bangunan tersebut hingga akhirnya berakibat fatal.