TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AKBP Buddy Alfrits Towoliu disebut memiliki gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.
Petugas keamanan di sekitar komplek tempat tinggal AKBP Buddy menyatakan sering melihat almarhum olahraga pagi.
"Saya juga baru tahu setelah kejadian ini kalau almarhum ada penyakit parah, soalnya setahu saya dia sehat-sehat aja dan suka jalan pagi olahraga," kata pria petugas keamanan di sekitar tempat tinggal AKBP Buddy di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (30/4/2023).
Baca juga: Isak Tangis Pecah saat Jenazah AKBP Buddy Towoliu Tiba di Rumah Duka Lux Aterna Sulawesi Utara
Diketahui, sebelum tewas diduga akhiri hidup dengan menabrakan diri ke kereta api, AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat mengeluhkan kondisi kesehatannya ke Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata.
AKBP Buddy mengeluhkan penyakitnya terkait empedu dan belum lama ini harus menjalani operasi.
AKBP Buddy Alfrits menyampaikan sakitnya itu kepada sang Kapolres tidak lama setelah diangkat jadi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.
Ia pun baru mengetahui AKBP Buddy Alfrits kini menjabat Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Timur usai kematiannya viral.
"Saya tahu dia polisi, tapi gatau dinasnya di mana. Setahu saya, anak dia juga ada yang lagi pendidikan Akpol," tutur dia.
Baca juga: Adik Ipar Kenang Sosok AKBP Buddy Alfrits Towoliu: Beliau Sangat Cinta kepada Polri
Petugas keamanan itu mengatakan, AKBP Buddy sudah sekira lima tahun tinggal di kawasan tersebut yang terdiri dari beberapa cluster dengan rumah bergaya minimalis.
Selama tinggal di sana, AKBP Buddy dikenal sosok yang baik dan royal kepada petugas keamanan.
Bahkan, saat Lebaran 2023 ini, AKBP Buddy memberikan THR kepada para petugas keamanan.
"Padahal saya ngga jaga di komplek dia, tapi tetap dikasih THR juga Rp 100 ribu, emang terkenal baik dia," ujarnya.
Diketahui, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo mengatakan berdasar hasil penyelidikan Buddy memiliki riwayat penyakit terkait empedu dan belum lama menjalani operasi.
"Dua minggu atau seminggu lalu menjalani operasi karena tidak tahan lagi. Tentu ini bagian daripada penyelidikan," kata Trunoyudo di Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023).