Namun, belum dapat dipastikan riwayat penyakit diidap korban merupakan sebab Buddy memilih mengakhiri hidupnya sendiri atau tidak, karena masih penyelidikan masih berjalan.
Dari penyelidikan sementara polisi hanya diketahui semasa menjabat Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, Buddy sudah menyampaikan riwayat penyakit diidap kepada Kapolres.
"Izinnya (menjalani pengobatan) dua minggu lalu, dan kemudian baru menjalani operasi di Rumah Sakit Pondok Indah. Jadi beliau ini baru serah terima (jabatan)," ujar Trunoyudo.
Rasa sakit penyakit empedu diderita membuat semasa hidup Buddy belum dapat secara efektif bertugas memimpin Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.
"Ada percakapan dengan pak Kapolres bahwasanya sakitnya sudah tidak tertahankan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Maka dua minggu lalu begitu baru masuk langsung izin operasi," tuturnya.
Baca juga: 4 Kasus Polisi Bunuh Diri Januari-April 2023, Penyebab Kematian AKBP Buddy Diragukan Keluarga
Trunoyudo menuturkan rekam medis terkait penyakit diderita Buddy akan menjadi bahan penyelidikan jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Namun terkait apakah semasa hidup korban meminta-minta pendampingan psikologis dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Trunoyudo belum dapat memastikan.
"Kita fokus pada kejadian ini," ujar Trunoyudo.
Polisi Periksa 7 Saksi untuk Ungkap Penyebab Kematian AKPB Buddy
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata, menjelaskan perkembangan perkara tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Menurutnya, hingga kini pihaknya telah memeriksa total tujuh saksi pendukung kasus tewasnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
"Saksi tersebut merupakan sepupu almarhum, wakil kepala stasiun, masinis, asisten masinis, PKD Stasiun Jatinegara, juga dua personel dari satuan narkoba," kata Kombes Leonardus Harapantua Simarmata saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5/2023), dilansir WartakotaLive.com.
Leonardus mengatakan, AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat berjalan kaki seorang diri keluar dari gedung Polres.
Hal itu, diketahui setelah melakukan pemeriksaan, juga pencocokan data.
"Korban seorang diri turun melalui lift lantai empat menuju gerbang keluar dari polres dan menyebrang jalan kaki ke jalan raya, dan sempat berbelok ke arah kiri, namun langsung berbalik arah berjalan kaki ke Jatinegara," jelasnya.
Lebih lanjut, Leonardus menyebut, almarhum juga terpantau CCTV stasiun Jatinegara melintas di lokasi, dan dalam kondisi seorang diri.