Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan buruh dari sejumlah elemen serikat pekerja tumpah ruah di area Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, guna memperingati Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2023).
Berbagai atribut seperti kaos khas buruh, bendera, spanduk, hingga kertas-kertas berisikan sejumlah tuntutan juga tak lupa dibawa oleh para buruh tersebut.
Namun dari sekian banyak massa buruh yang memadati area Patung Kuda, terdapat beberapa orang buruh yang mengenakan atribut berbeda daripada yang lain.
Salah satunya Gilang Ermaya (30).
Buruh dari Serikat Pekerja GSPMII saat di lokasi memakai baju seperti karakter di serial film asal Korea Selatan Squid Game.
Baca juga: Peringatan May Day, Buruh Singgung Maraknya PHK di Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia
Gilang tidak sendiri.
Terdapat rekannya sesama buruh juga mengenakan pakaian serupa seperti dirinya lengkap dengan penutup muka dan senjata mainan yang ia beli di pasar tradisional.
Tak hanya kostum ala serial Squid Game, terdapat pula dua orang buruh lainnya yang mengenakan kostum pejuang layaknya di Film Spartan.
Gilang mengungkapkan alasannya kenapa dirinya mengenakan kostum tersebut.
Menurutnya pemakaian kostum Squid Game itu tak terlepas atas kebijakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Kata Gilang, sebelum adanya dua kebijakan itu para buruh merasa terlindungi karena tidak ada kebijakan yang kerap merugikan mereka sebagai pekerja.
"Tapi setelah UU Omnibus Law itu diturunkan kita para buruh seperti permainan Squid Game. Boro-boro permainan yang harus menyenangkan, tapi permainan itu berubah menjadi mencekam seakan akan dihadapi kematian," kata Gilang ketika ditemui di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Sementara terkait kostum Spartan sendiri dijelaskan Gilang sebelum dibentukanya UU Omnibus Law pemerintah itu layaknya karakter Spartan yang melindungi rakyat dengan segenap jiwa.