Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga Depok, Jawa Barat bernama Syifa Giarsah kehilangan uangnya sebesar Rp21 juta akibat jadi korban penipuan online.
Syifa menyebut dirinya dijanjikan mendapatkan keuntungan dengan hanya bekerja dengan me-like dan subscribe channel Youtube.
Awalnya, pada 1 Mei 2023, Syifa mengatakan dirinya mendapatkan pesan via aplikasi WhatsApp (WA) dari nomor yang tak dikenal secara terus menerus.
"Awalnya dia kan nge-spam WA ya, terus-terusan ngechat, sampai satu titik saya respon lah WA itu saya bilang kenapa, ada apa," kata Syifa saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (10/5/2023) malam.
"Terus akhirnya dia ngejelasin tentang apa yang dimaksud dan akhirnya karena iseng saya cobain, pertamanya cuma buat nge-like sama suscribe channel youtube doang," sambungnya.
Karena menyetujui untuk bergabung, akhirnya Syifa diundang ke dalam grup Telegram.
Baca juga: Melalui Telegram, Investor Kripto Dapat Transfer Stablecoin USDT di Jaringan TRON
Dalam grup itu, total peserta hingga kurang lebih 300 orang.
Adapun instruksi yang dilakukan para pelaku yakni para peserta harus menjalani penugasan-penugasan yang diberikan.
Nantinya, ketika sudah melewati tiga penugasan, peserta akan mendapat reward yakni uang sebesar Rp15 ribu.
"Dari awal polanya itu ada reward yang di transfer setelah menyelesaikam tiga tugas. Jadi misal saya mengernakan tugas nomor 19, 20, 21, baru ditransfer rewardnya seterusnya gitu," jelasnya.
Selanjutnya, setelah melewati tugas ke-9, para peserta harus melewati tugas peningkatan.
Jika tak dilakukan, maka peserta tak bisa melakukan tugas ditingkat selanjutnya.
Namun, dalam tugas peningkatan, Syifa mengaku para admin meminta agar dirinya mengirimkan uang sebesar Rp500 ribu dengan dalih untuk deposit dan akan mendapat reward untuk nantinya di ambil atau withdraw.