Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu AGH pelaku anak dalam kasus penganiayaan Crsytalino David Ozora resmi mengajukan memori kasasi kepada Mahkamah Agung (MA) melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (23/5/2023).
Kuasa Hukum AGH, Bhirawa J Arifi mengatakan, adapun pengajuan memori kasasi kliennya itu untuk meminta hakim MA mempertimbangkan bahwa AGH tidak bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut.
"Yang pada intinya kami meminta agar AGH dipertimbangkan ditetapkan tidak terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang disebutkan Pasal 355 dan ada pasal 55 KUHP," ujar Bhirawa kepada wartawan di PN Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Pidana Penjara Potensi Timbulkan Tindakan Kriminal Saat AGH Dewasa, Ahli Hukum: Hakim Tidak Cermat
Diajukannya kasasi AGH ke MA dikatakan Bhirawa bahwa pihaknya ingin menggunakan segala upaya hukum yang telah disediakan oleh negara bagi setiap warga negara untuk proses hukum yang berlaku.
Menurutnya, pihaknya akan berjuang sampai akhir untuk agar AG ditetapkan tidak bersalah dalam kasus penganiayaan yang terjadi pada Februari 2023 lalu itu.
"Pertimbangannya itu aja sih, kita akan fight sampai akhir. Karena kami yakin anak AGH tidak bersalah, kami sangat yakin AG seharusnya tidak mendapatkan hukuman seperti sekarang ini," sebutnya.
AGH Divonis 3,5 Tahun Penjara
Untuk informasi, vonis AGH telah dibacakan Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (10/4/2023).
Dirinya divonis 3 tahun 6 bulan atau 3,5 tahun penjara dalam perkara penganiayaan berencana yang meilbatkan Mario Dandy (20) dan Shane Lukas (19).
"Menjatuhkan pidana penjara oleh karena itu kepada Anak dengan pidana penjara selama tiga tahun dan enam bulan di LPKA," ujar Hakim Sri Wahyuni dalam persidangan di Ruang Anak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).
Baca juga: AGH Tak Mendapatkan Pendidikan Selama Ditahan, KPAI: Tak Boleh Ada Diskriminasi
Dalam vonisnya, Hakim meyakini bahwa AG bersalah dengan terlibat dalam penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy (20) dan Shane Lukas (19).
Hakim pun menyimpulkan bahwa AG terbukti melanggar Pasal 355 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sebagaimana dakwaan kesatu primair.
"Menyatakan anak AG telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan primair" ujarnya.