TRIBUNNEWS.COM - Begini nasib kedua adik Viky, siswa SMA yang pingsan karena kelelahan berjalan kaki 16 KM untuk menuju sekolah.
Sebelumnya, kisah Viky tersebut viral setelah terekam pingsan di pinggir jalan, dikutip dari TribunJakarta.com.
Selama dua tahun, Viky yang tinggal di Ciputat terpaksa berjalan kaki ke sekolah di daerah Bojongsari Lama.
Alasan Viky berjalan kaki menuju sekolah karena tidak mempunyai ongkos untuk naik kendaraan.
Hal tersebut lantaran kondisi sang ayah yang sakit stroke hingga usaha ikan hiasnya terpaksa tutup.
Tak jauh beda dengan Viky, kedua adiknya pun terpaksa putus sekolah karena memiliki tunggakan.
Hal tersebut terungkap melalui unggahan akun TikTok @terdalam_.
Baca juga: Viralnya Viky yang Jalan Kaki 16 Km untuk Sekolah Disebut Banyak Kejanggalan, Pamannya Jadi Sorotan
"Kamu kok sengga sekolah?" tanya akun TikTok @terdalam_.
"Engga sekolah ada tunggakan di sekolah," ucap adik Viky.
Mengenai adik Viky yang putus sekolah tersebut, ibunda Viky membenarkanya.
Sang ibu menjelaskan, kedua adik Viky itu sudah tidak bersekolah semenjak sebelum bulan Ramadan 2023.
Lantaran, ia mengaku belum mempunyai uang untuk membayar tunggakan SPP di sekolah.
"Adiknya iya enggak sekolah, sama abangnya dia, enggak sekolah juga."
"Belum bayar juga tunggakan semenjak sebelum puasa."
"Soalnya emang saya belum bisa bayar, takutnya kan pihak sekolah pasti nanya, kan saya belum bisa kasih apa apa," kata Ibunda Viky.
Keluarga Viky Didatangi Kemensos
Kisah Viky yang viral di media sosial itu pun sampai menyedot perhatian Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan hingga Kementerian Sosial.
Diketahui, perwakilan dari Kementerian Sosial (Kemensos) mendatangi keluarga Viky.
Setelah dikujungi tersebut, keluarga Viky dinyatakan tidak masuk dalam kategori miskin alias kurang mampu setelah melihat isi rumah Viky yang masih memiliki barang serupa kulkas hingga televisi.
Dikutip dari TribunJakarta.com, hal tersebut diketahui dari seorang tokoh lingkungan di kawasan Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Baca juga: Orang Tua Viky Kaget Anaknya Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah, padahal Diberi Ongkos Naik Angkot
"Kemarin dari Kemensos juga sudah hadir melihat kondisi rumah seperti itu, ada televisi, kulkas, jadi tidak masuk kategori miskin," kata tokoh lingkungan setempat.
Namun, saat ini, keluarga Viky mengaku sedang kesulitan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh keluarga Viky dihadapan lurah dan camat setempat.
"Mereka mengakui gengsi dan sedang kesulitan ekonomi, ngomong depan saya, camat, lurah, keluarganya yang ngomong, orang tuanya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakrta.com/Siti Nawairoh/Rr Dewi Kartika H)