Berawal Dari Sewa Sound
Polisi pun mengungkap awal mula peristiwa penusukan yang berujung tewasnya seorang pengamen tersebut.
Kombes Komarudin menyebut awalnya, pelaku dan rekan-rekannya nongkrong di Kota Tua, Jakarta Barat.
Kemudian, pelaku dan teman-temannya menyewa sound system milik korban.
"Kelompok ini, 5 sampai 6 orang nongkrong di Kota Tua. Korban juga di Kota Tua. Korban yang bawa-bawa salon di jalanan. Pelaku dan bersama teman-temannya sedang nongkrong dan korban biasa bawa-bawa musik (sound) jalan-jalan gitu," kata Komarudin.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pengamen Gerobak Keliling Tewas Ditusuk Anggota TNI di Senen Jakarta Pusat
Namun, saat korban menagih uang sewa, Pratu J mengaku tidak mengantongi uang tunai dan hendak mengambil uang ke ATM.
"Sekitar pukul 05.00 WIB, mereka diingatkan ini sudah adzan subuh jadi silakan selesai. Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP," ucapnya.
Karena sepeda motornya tak kunjung berhenti, korban lantas menyalip kelompok pelaku dan menagih uang sewaan tersebut.
Alih-alih membayar, terjadi cekcok antara keduanya berujung penusukan terhadap korban
"Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan sudah banyak ATM di lewati kok nggak berhenti-berhenti. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk," jelasnya.
Komarudin mengatakan saat ditemukan, ada luka tusukan pada dada korban.
Korban kemudian dibawa ke RSCM untuk dilakukan autopsi.
"Kalau luka di korban itu di dada sebelah kanan. nanti apa yg menyebabkan itu jenis senjata apa yang menusuk itu nanti hasil autopsi," jelasnya. (tribunnews.com/ abdi/ gita/ wartakota/ nuri yatul hikmah)