TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang pengamen gerobak keliling berinisial D (23) tewas ditusuk oknum TNI dari TNI AD berinisial Pratu J (27) di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
D tewas diduga karena menagih sewa sound system kepada Pratu J.
Baca juga: Fakta Pengamen Gerobak Keliling Tewas Ditikam Oknum TNI di Senen, Berawal Saat Nongkrong di Kota Tua
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan Pratu J bukan berasal dari satuan TNI AD yang berada di Jakarta.
Pratu J berasal dari satuan di Maluku yang sedang ditugaskan di Jakarta oleh satuannya.
"Terduga pelaku Pratu J sebagaimana disebutkan dalam berita tersebut adalah anggota satuan dari Maluku yang sedang ditugaskan di Jakarta oleh satuannya," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (8/6/2023).
Penjelasan Kapolres
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan korban adalah pengamen keliling yang membawa sound.
Komarudin mengatakan Saat ditemukan, ada luka tusukan pada dada korban.
"Kalau luka di korban itu di dada sebelah kanan. nanti apa yg menyebabkan itu jenis senjata apa yang menusuk itu nanti hasil autopsi," jelasnya.
Baca juga: Fakta Pengamen Gerobak Keliling Tewas Ditikam Oknum TNI di Senen, Berawal Saat Nongkrong di Kota Tua
Komarudin mengatakan tidak lama kemudian, Pratu J akhirnya berhasil ditangkap sekitar pukul 11.00 WIB.
Pelaku berhasil ditangkap karena sepeda motor yang tertinggal di TKP. Di dalam motor tersebut, didapati kartu tanda anggota (KTA) TNI AD.
"Pelaku terindikasi sudah diamankan berdasarkan tadi motor yang tertinggal di TKP, dan ternyata di joknya ada kartu tanda anggota. Kartu tanda anggota TNI AD," ujarnya.
Setelah ditemukan KTA tersebut, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Detasemen Polisi Militer (Denpom) dan berhasil mengamankan pelaku.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Pomdam Jaya Guntur.
"Dan setelah itu kita bersama dengan Denpom melakukan penyelidikan pencarian dan pukul 11 tadi sudah diamankan, pelaku sudah diamankan," imbuhnya.
Baca juga: Oknum TNI AD Penusuk Pengamen Gerobak Keliling Hingga Tewas di Senen Berasal Dari Satuan di Maluku
Kapolres menyebut awalnya, pelaku dan rekan-rekannya tengah nongkrong di Kota Tua, Jakarta Barat.
Saat itu pelaku dan teman-temannya menyewa sound system milik korban.
"Kelompok ini (Pratu J) 5 sampai 6 orang ini nongkrong di Kota Tua. Korban juga di Kota Tua. Korban yang bawa bawa salon di jalanan. Pelaku dan bersama teman-temannya sedang nongkrong dan korban biasa bawa bawa musik (sound) jalan-jalan gitu," kata Komarudin saat dihubungi, Kamis (8/6/2023).
Namun, saat korban menagih uang sewa, Pratu J mengaku tidak mengantongi uang tunai dan hendak mengambil uang ke ATM.
"Sekitar jam 5 mereka diingatkan ini sudah azan subuh jadi silakan selesai. Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP," ucapnya.
Baca juga: Kronologis Pengamen Gerobak Keliling Tewas Ditusuk Prajurit TNI di Senen, Berawal dari Sewa Sound
Karena sepeda motornya tak kunjung berhenti, korban lantas menyalip kelompok pelaku dan menagih uang sewaan tersebut.
Alih-alih membayar, terjadi cekcok antara keduanya berujung penusukan terhadap korban
"Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan sudah banyak ATM dilewati kok nggak berhenti-berhenti. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk," jelasnya.
Korban warga Kalimantan Barat
Kombes Komarudin mengatakan dari korban adalah warga Kalimantan Barat.
"Dari fotokopi KTP yang kami dapat itu alamatnya (korban) di Kalimantan Barat karena di sini teman-temannya juga mengaku dia anak kos," kata Komarudin.
Korban yang merupakan pengamen gerobak keliling memang kerap menyewakan sound sistemnya kepada mereka yang hendak berkaraoke di pinggir jalan.
Baca juga: Pengadilan Negeri Medan Vonis Mati 2 Warga Kalbar yang Kerja Sama dengan 2 Oknum TNI Bawa 75 Kg Sabu
"Dari pengakuan rekannya ada terlibat perkelahian dengan seseorang yang sebelumnya mereka ketahui berawal dari kelompok ini 5-6 orang ini nongkrong di kota tua. Korban juga di Kota Tua," ujar Komarudin.
Awalnya, korban senang-senang saja ketika sound sistemnya disewa oleh pelaku dan rekan-rekannya meski sambil menenggak minuman keras.
Namun lantaran azan Subuh telah berkumandang, korban pun mengingatkan pelaku agar menyudahi karaoke dan menagih uang sewa. (Tribunnews/TribunJakarta)