Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Fajri (27), pria dengan bobot 300 kg telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Jumat (9/6/2023) malam.
Proses evakuasi dramatis.
Petugas dari BPBD Kota Tangerang mengerahkan kembali alat berat forklift.
Tak hanya itu, BPBD juga menyiapkan armada truk untuk memindahkan Fajri dari RSUD Kota Tangerang ke RSCM.
"Ini mungkin penanganan kami yang terakhir. Karena dari RSUD Kota Tangerang diarahkan ke RSCM," ujar Kabid kedaruatan BPBD Kota Tangerang Gufron Falfeli ditayangan Kompas TV, Sabtu (10/6/2023).
Baca juga: Obesitas Sejak Umur 11, Fajri Kini Berbobot 300 Kg dan Sangat Sulit Beraktivitas
Gufron menyebut pihaknya sempat mengalami kendala dalam proses pemindahan Fajri tersebut.
Menurutnya, tidak ada pilihan armada selain truk untuk mengantarkan Fajri ke RSCM.
"Ada kendala karena Fajri punya kelebihan berat badan dan kita siapkan forklift dan armada yang memungkinkan untuk evakuasi ya truk," ungkap dia.
Pihaknya berharap dengan dirujuk warga Pendurenan, Karang Tengah, kota Tangerang itu ke RSCM, Fajri pulih dan sehat, serta mampu beraktivitas kembali.
"Kami BPBD kota Tangerang membantu evakuasi. Jadi memang sempat kerepotan karena ada kelebihan berat badan," ujar Gufron.
Sebelumnya, Fajri juga dievakuasi menggunakan forklift dari rumahnya untuk dipindahkan ke mobil pick up, yang kemudian diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Tangerang untuk mendapatkan penanganan awal.
Dalam proses evakuasi dibutuhkan waktu sekitar 2 jam.
BPBD akhirnya membongkar pintu agar proses evakuasi bisa berjalan lebih lancar dan mudah.
Berdasarkan penuturan warga sekitar rumah, Fajri terlihat mengalami obesitas sejak usia 11 tahun.
8 Bulan Terbaring di Rumah
Sebelum masuk RS, Fajri mengalami tirah baring selama 8 bulan.
Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Kota Tangerang drg. Fika Khayan menyatakan Fajri mengalami nyeri di kaki sehingga tidak bisa beraktivitas dan hanya di rumah saja.
Hal inilah yang menyebabkan lecet di beberapa bagian hingga infeksi.
Berdasarkan pemeriksaan awal tersebut, Fajri harus dipantau kondisi kesehatannya secara berkala ditangani oleh dokter khusus spesialis penyakit dalam, termasuk pemotongan usus atau lambung.
Juga program penurunan berat badan juga diikuti dengan diet dan pemantauan gizi.