TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap bahwa pihaknya hingga kini tak menemukan adanya rekaman CCTV yang terletak pada lokasi ditemukannya alat hisab sabu di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami mengatakan tidak adanya rekaman CCTV membuat pihaknya kesulitan mengungkap sosok pemakai narkoba tersebut.
"Tidak ada CCTV di lokasi tersebut, bahkan listrik saja tidak ada," jelas Kukuh ketika dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).
Kendati demikian, Kukuh menegaskan pihaknya akan rutin menggencarkan patroli di wilayah tersebut guna mengungkap dan mengantisipasi adanya penyalahgunaan lokasi tersebut.
"Kita lakukan patroli secara rutin dalam mencegah di pasar tersebut. Memang sampai saat ini belum ada pihak yang kita amankan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menyita satu alat hisap narkoba jenis sabu atau yang biasa disebut bong di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Meski begitu, polisi belum bisa memastikan jika lokasi tersebut merupakan sarang narkoba.
"Iya (belum bisa dikatakan sarang narkoba) kalau temuan tadi baru satu botol air mineral yang tutupnya ada sedotannya dua, satu itu aja," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).
Komarudin menerangkan, dilihat dari temuan satu botol diduga bong. Mungkin tempat itu pernah dipakai untuk orang yang pakai narkoba.
"Tapi di lokasi memang tidak ada barang lainnya yang tertinggal, cuma 1 botol itu aja. Kita lihat juga botolnya masih baru, kemasannya masih baru," jelasnya.
Informasi soal sarang narkoba itu, kata Komarudin didapat dari informasi masyarakat yang menganggap hal itu sebagai keresahan.
"Karena sesuai informasi yang beredar bahwa di situ dijadikan sarang narkoba, makanya kami harus mendalami benar nggak itu dijadikan sarang narkoba. Kalau sarang narkoba kan artinya orang setiap hari pada pakai narkoba semua di sana," ungkapnya.
"Sementara yang kita temukan tadi memang yang ditunjukin sama teman-teman yang melihat di sana oh iya botol air mineral ada sedotannya, mirip alat hisap sabu," sambungnya.
Komarudin menerangkan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Salah satunya sekuriti.