News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anies Gagas Pengolahan Sampah DKI Jadi Energi Listrik Senilai Rp 577 M, Kandas di Tangan Heru Budi

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maket megaproyek pengolahan sampah DKI Jakarta menjadi energi listrik, Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter (kiri) dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program pengolahan sampah di DKI Jakarta menjadi sumber energi listrik bernama megaproyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter kini kandas tak dilanjutkan lagi di era kepemimpian Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

Proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter sebelumnya sudah ground breaking di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan pada 2018 karena belum berjalan sejak dicanangkan tahun 2009 di era Gubernur Fauzi Bowo dengan nilai pembangunan Rp 1,3 triliun.

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi tidak melanjutkan proyek ini dan  memilih fokus mengembangkan sistem refuse derived fuel (RDF) untuk mengolah sampah warga ibu kota.

Dia beralasan anggaran yang dibutuhkan untuk proyek ITF Sunter terlalu besar bagi DKI Jakarta.

Pemprov DKI di masa kepemimpinan Anies sudah menganggarkan untuk proyek ini senilai Rp577 miliar. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menjadi badan usaha milik daerah (BUMD) ditunju  Anies untuk menjalankan proyek ITF Sunter.

Heru Budi yang dikonfirmasi menyatakan proyek pengolahan sampah menjadi tenaga listrik ITF Sunter  tak dilanjutkan lagi lantaran besarnya nilai investasi dan biaya operasional yang harus digelontorkan Pemprov DKI.

“Ya kami enggak sanggup ya (melanjutkan program ITF),” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (27/6/2023).

Heru Budi Hartono menghentikan program ITF Sunter warisan Anies dan lebih memilih fokus mengembangkan sistem refuse derived fuel (RDF).

RDF merupakan pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif dari hasil pemilahan sampah yang dilakukan langsung di TPST Bantar Gebang, Bekasi.

“Investasi (ITF) itu bisa lebih dari Rp5 triliun, Pemda DKI bukan tidak mau, konsep itu bagus, ITF bagus dan RDF juga bagus. Tapi sekali lagi, Pemda DKI tidak mampu membayar tipping fee,” kata dia,

Heru Budi Hartono menghentikan program ITF Sunter warisan Anies dan lebih memilih fokus mengembangkan sistem refuse derived fuel (RDF).

Heru Budi menyatakan akan segera membahas alokasi Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk membangun ITF Sunter yang sudah terlanjur dianggarkan.

Penyertaan Modal Daerah yang sudah dialokasikan pada APBD DKI 2023 untuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun ITF Sunter ialah sebesar Rp577 miliar.

Baca juga: ITF Belum Siap, Anies Perpanjang Kontrak Pembuangan Sampah di TPST Bantargebang Selama 5 Tahun

Anggaran ratusan miliaran itu nantinya akan dialokasikan untuk menjalankan proyek Pemprov DKI lainnya.

“Kan masih ada kebutuhan yang lain, kebutuhan jaminan sosial, kebutuhan membangun MRT, membangun infrastruktur LRT, hingga membayar cicilan MRT yang sudah jatuh tempo,” tuturnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini