TRIBUNNEWS.COM - Terjadi perampokan mini market Alfamart di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Anehnya, perampokan tersebut justru diotaki oleh kepala toko Alfamart sendiri berinisial C.
Hal ini disampaikan oleh Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sukadi pada Sabtu (5/8/2023).
"Sudah kami amankan tersangka C sebagai karyawan kepala toko yang menginisiasi perbuatan pencurian ini," ujarnya dikutip dari Kompas.com.
Selain C, Sukadi mengungkapkan istri pelaku juga terlibat dalam skenario ini tetapi masih buron.
"Tersangka kedua, ada istri C, yakni A. Tapi untuk sementara, dia masih DPO," katanya.
Baca juga: Wanita Muda Jadi Korban Perampokan dan Pelecehan di Deli Serdang, Pelaku Babak Belur Dihajar Massa
Aksi ini tidak hanya dilakukan C dan A, ternyata ada tiga pelaku lain yang telah ditangkap yaitu N, S, dan I selaku eksekutor.
Adapun ketiganya merupakan rekan dari A.
Untuk N berprofesi sebagai pedagang asongan sedangkan I dan S bekerja sebagai tukang parkir.
Sukadi mengungkapkan aksi tersebut dilakukan C lantaran istrinya terjerat utang.
"Motifnya itu karena ekonomi karena istri C ini dililit utang, sehingga menimbulkan niat untuk melakukan pencurian (disertai kekerasan) di Alfamart," ujarnya.
Kronologi Skenario Perampokan
Dikutip dari Tribun Jakarta, aksi ini dilakukan pada Rabu malam dan diawali dengan N menjemput S dan I lalu keduanya diberikan senjata tajam berupa golok dan pisau.
Saat tiba di lokasi, N berperan untuk mengawasi dari luar sementara S dan I masuk sembari menodongokan senjata tajam yang dibawanya ke karyawan Alfamart.
Skenario yang telah dirancang pun selesai ketika perampokan terjadi saat C tengah bekerja.
Sedangkan karyawan Alfamart lain berinisial D tidak mengetahui bahwa perampokan itu hanyalah skenario yang telah dirancang oleh C.
"Menodongkan senjata tajam kepada C yang memang sudah direncanakan dari awal, lalu karyawati berinisial D juga ikut ditodong," jelas Sukadi.
Baca juga: Motif Pelaku Perampokan Rumah TikTokers Michael Rendy, Akui Menganggur dan Punya Utang
Kemudian, masih berdasarkan skenario, C diminta untuk menunjukkan lokasi brankas dan menyerahkan uang tunai kepada S dan I.
Alhasil, uang sebesar Rp 40 juta pun berhasil dibawa S dan I.
Sementara C dan D disekap dengan kedua tangannya diikat dan mulut dilakban.
Setelah S dan I kabur, D pun berhasil melepaskan ikatannya dan kemudian membebaskan C.
Peran C pun kembali dimainkan dengan melaporkan kejadian perampokan tersebut ke polisi.
Polisi Berhasil Bongkar Skenario, Berawal dari Cerobohnya C Kedipkan Mata ke Pelaku
Ternyata, polisi pun berhasil membongkar skenario perampokan yang telah dirancang tersebut.
Sukadi menyebut ada kecurigaan dari karyawan Alfamart, D saat melihat C mengedipkan mata ke arah S dan I ketika diminta menunjukkan lokasi brankas yang disebut menjadi kode untuk melancarkan skenario.
"Dari situ didapat kejanggalan, kita menemui titik terang, sebetulnya pencurian dengan kekerasan telah direkayasa," katanya.
Dari pengakuan D itu, polisi pun berhasil meringkus N, S, dan I di daerah Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar)(Kompas.com/Nabilla Ramadhian)