TRIBUNNEWS.COM - Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan kondisi finalis Miss Universe Indonesia 2023 setelah diduga mengalami pelecehan seksual.
Kombes Hengki menyebut, finalis Miss Universe Indonesia tersebut kini mengalami trauma.
Untuk itu polisi pun memberikan pendampingan secara psikologis kepada para finalis Miss Universe Indonesia yang mengalami pelecehan.
"Korban saat ini menurut keterangan pelapor trauma dan kita akan melakukan pendampingan secara psikologis," kata Kombes Hengki dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (11/8/2023).
Lebih lanjut Kombes Hengki menyebut, polisi juga melibatkan beberapa ahli dalam menyelidiki dugaan pelecehan ini.
Salah satunya melibatkan tim digital forensik untuk menyelidiki CCTV yang ada di TKP.
Baca juga: Rio Motret Ungkap Alasan Dirinya Dituding Terlibat Kasus Body Check Tanpa Busana Miss Universe 2023
Setelah penyelidikan TKP, polisi menemukan adanya CCTV yang kini masih dicek kembali oleh penyidik.
Karena menurut keterangan panitia atau pelapor, CCTV tersebut dalam keadaan mati.
"Kemudian juga kita akan melibatkan beberapa ahli, terkait dengan delik yang terjadi ini. Termasuk digital forensik."
"Dari hasil pengecekan TKP ternyata disana ada CCTV, walaupun CCTV menurut keterangan daripada panitia atau pelapor bahwa CCTV dalam keadaan mati. Kita akan cek," terang Kombes Hengki.
Selanjutnya, Kombes Hengki menyebut polisi akan memeriksa para korban pelecehan ini dalam waktu dekat.
Baca juga: Body Checking Miss Universe Indonesia Tanpa Busana Dilakukan Orang Tak Berkapasitas, Ditonton 3 Pria
Baru kemudian polisi akan memeriksa pelapor kasus pelecehan seksual ini.
Nantinya, jika dalam pemeriksaan dinilai memenuhi delik aduan dan terbukti terdapat tindak pidana, maka polisi akan menindaklanjuti kasus ini.
Hingga bisa ditentukan siapa tersangka dari kasus dugaan pelecehan finalis Miss Universe Indonesia 2023 ini.